TEMPO.CO, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk membukukan laba bersih konsolidasi sebanyak Rp 1,73 triliun untuk kinerjanya sepanjang 2012. Laba tersebut naik 17 persen ketimbang capaian laba 2011 yang sebanyak Rp 1,48 triliun.
Menurut Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe, Vidjongtius, kenaikan laba didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat dan perbaikan efisiensi. “Pertumbuhan penjualan dan profitabilitas menunjukkan pencapaian yang baik sejalan dengan harapan kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 28 Maret 2013.
Berdasar laporan, penjualan bersih perseroan untuk tahun 2012 mencapai Rp 13,63 triliun atau naik 25 persen dibanding 2011 yang sebesar Rp 10,91 triliun. Sementara dari sisi total beban usaha, perseroan mencatat penurunan sekitar 1,2 persen dari yang sebelumnya 32,8 kini menjadi 31,6 persen terhadap penjualan bersih.
Dari empat divisi yang dimiliki perseroan, divisi obat dan resep masih mencetak penjualan tertinggi sebanyak Rp 3,3 triliun sepanjang 2012 lalu. Angka tersebut naik 18,4 persen dibanding periode 2011. Perseroan yakin angka penjualan obat dan resep ini masih bisa terus didongkrak seiring dengan adanya program asuransi kesehatan nasional di 2014 mendatang.
“Perseroan memperkirakan permintaan obat generik tidak bermerk akan tumbuh cepat, oleh karenanya perseroan mempersiapkan fasilitas produksi khusus untuk itu di Cikarang,” kata dia.
Divisi produk kesehatan juga mencetak angka penjualan cukup tinggi yaitu Rp 2,1 triliun. Sementara untuk divisi nutrisi, tercatat hampir bersaing dengan divisi resep dan obat dengan perolehan angka penjualan Rp 3,0 triliun atau naik 24,5 persen ketimbang capaian di 2011.
Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 15-18 persen. Untuk mendukung pertumbuhan dan target tersebut, perusahaan pun menganggarkan belanja modal Rp 1 – Rp 1,5 triliun pada tahun ini.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Kalbe Farma Raup Laba Rp 1,73 Triliun
No comments:
Post a Comment