Friday, March 22, 2013

Importir Bawang Beralamat Lapo



TEMPO.CO, Jakarta–Dua kali Tempo mendatangi gedung itu, pada Rabu dan Kamis lalu. Tapi rumah toko dua lantai ini tetap saja tertutup. Hanya ada papan nama “Lapo Mangaraja, penyedia menu panggang B2 dan Saksang” di bagian mukanya. Di lantai atas malah ada informasi bahwa rumah toko ini dijual.



Untunglah pada hari kedua ada Veny, pemilik rumah toko yang bertetangga dengan lapo itu. “Itu lapo babi panggang, sudah tutup sejak empat bulan lalu,” katanya.


 


Veny mengaku tak tahu bahwa rumah toko di Jalan Kelapa Puan Raya Blok AG 1/12, Ruko Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, itu milik PT Pentabiz International. Perusahaan ini adalah satu di antara 11 importir besar bawang putih yang diduga terlibat praktek kartel sehingga harga bawang melangit. “Setahu saya, dulunya yang punya ruko mainnya instalasi listrik, bukan bawang,” kata Veny.



Melacak importir lainnya yang juga disebut-sebut terlibat kartel bawang putih, PT Sumber Roso Agromakmur, jauh lebih mudah. Kantor dan gudang perusahaan ini terletak di Jalan Raya Bekasi Timur Nomor 146, Cipinang, Jakarta Timur.



Samuel, manajer operasional perusahaan itu, membantah tudingan terlibat kartel. Dia memboyong Tempo yang datang kemarin ke dalam gudang. Tangannya menunjuk ke arah jajaran rak kosong. Di sana hanya ada beberapa karung putih bertulisan kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah. “Rak-rak kosong itu mestinya buat bawang putih,” katanya.



Samuel mengaku, Sumber Roso justru sedang kesulitan mengimpor bawang karena izin yang belum keluar meski telah diurus selama dua bulan. “Tidak ada kami nimbun-nimbun,” katanya lagi.



Sepi juga terpantau di lingkungan PT Dakai Impex, di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo dari warga setempat, truk-truk trailer yang lalu lalang keluar-masuk gudang perusahaan itu tak lagi ramai seminggu terakhir. Sepanjang kemarin, misalnya, hanya satu truk yang masuk. Itu pun mengangkut kacang hijau.



Tak ada satu pun perwakilan perusahaan yang bersedia memberikan keterangan kepada Tempo. “Tidak bisa. Sedang ada rapat,” kata seorang staf. Simak krisis bawang dan cabai di Indonesia.



AYU CIPTA | AFRILIA SURYANIS | DAVID PRIYASIDHARTA



Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas



Baca juga:


Sempat Turun, Harga Bawang Naik Lagi


Dua Perwakilan Importir Penuhi Panggilan KPPU


Apa Kata Importir Tentang Kartel Bawang


Kartel Bawang, KPPU Minta Penjelasan Pemerintah





Importir Bawang Beralamat Lapo

No comments:

Post a Comment