Tuesday, March 26, 2013

Bandara Internasional Minangkabau Masih Kelas Dua  



TEMPO.CO, Padang – General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Minangkabau, Rian Hadihito, mengatakan Bandara Minangkabau masih belum bisa menyamai Bandara Soekarno-Hatta, Banten. “Walaupun internasional, Bandara Minangkabau masih digolongkan kelas dua,” katanya, saat ditemui di kantornya, Selasa, 26 Maret 2013.



Ia menjelaskan pengelompokan bandara ke dalam kelas-kelas tertentu diatur oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan. Rian menuturkan suatu bandara baru dapat disebut sebagai bandara kelas satu apabila memiliki setidaknya 2,5 juta penumpang per tahun. »Jumlah penumpang di Bandara Internasional Minangkabau belum mencapai angka itu.”



Rian mengungkapkan Bandara Minangkabau sudah menerapkan standar internasional. Namun, fasilitas dan prasarana yang ada masih sederhana. Ia menuturkan selama ini yang menjadi mindset dalam menentukan kualitas suatu bandara adalah fasilitas dan estetika. “Kalau tolok ukurnya fasilitas, kami menyerah,” ucapnya.



Meski masih dilengkapi prasarana sederhana, Rian yakin standar yang diterapkan Bandara Internasional Minangkabau tidak kalah dengan bandara internasional lainnya di Indonesia. “Jika toh nanti prasarananya sederhana, tidak mewah, itu persoalan lain,” katanya.



Ia mengatakan selama ini bandara tersebut dikelola dengan dana sebesar Rp 12 miliar per tahun. Oleh karena itu, kata Rian, Bandara Internasional Minangkabau tidak bisa dibandingkan dengan bandara internasional lain di Indonesia yang memiliki biaya pengelolaan hingga Rp 100 miliar per tahun. Ia menjelaskan Bandara Internasional Minangkabau mulai beroperasi pada 2005, dengan arsitektur tahun 1990-an.



“Kami ini seperti membedaki nenek-nenek,” tuturnya. Meski demikian, Rian tetap merasa bangga terhadap bandara dengan luas 427 hektare itu. “Ini satu-satunya cultural airport yang mencantumkan nama suku, yaitu Minangkabau,” katanya.



MARIA YUNIAR



Berita Terpopuler:


Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak


Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman


Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman


Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi


Pengamat: Penyerangan LP Sleman Tanda Frustrasi





Bandara Internasional Minangkabau Masih Kelas Dua  

No comments:

Post a Comment