Jakarta -Kejayaan industri sosial media belum berakhir. Banyak perusahaan memanfaatkan hal ini untuk menjual saham di pasar modal.
Salah satunya adalah aplikasi sosial media asal Korea Selatan, Naver Corp, yang mempertimbangkan menggelar initial public offering (IPO) alias penawaran umum saham perdana di Amerika Serikat (AS) atau Jepang.
“Sampai saat ini, keputusan final apakah kami akan mencatatkan saham, di mana, dan kapan masih dibahas,” kata Naver dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip CNN, Kamis (17/7/2014).
Perusahaan teknologi itu berjanji akan membeberkan detil IPO bulan depan. Namun media lokal memperkirakan nilai perusahaan Line setelah IPO mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 100 triliun.
Line dan aplikasi turunannya yang beroperasi di 63 negara sudah diunduh lebih dari satu miliar dalam tiga tahun terakhir. Aplikasi berkirim pesannya kini memiliki 470 juta pengguna yang teregistrasi.
Kinerja Line juga cukup mengejutkan, omzetnya mencapai 14,6 miliar yen di triwulan I-2014, melonjak tinggi dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang hanya 4,5 miliar yen.
Beberapa pesaingnya yang sekarang ini juga berkembang pesat adalah WhatsApp (yang dibeli Facebook US$ 19 miliar Februari lalu), dan WeChat milik Tencent. Selain itu ada juga Viber yang baru saja dibeli Rakuten senilai US$ 900 juta Maret lalu.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Line Berencana IPO di AS atau Jepang, Kapitaliasi Pasar Tembus Rp 100 Triliun
No comments:
Post a Comment