Thursday, July 31, 2014

Setop Jual BBM Subsidi, Stok Solar di SPBU Cikini Melimpah



Jakarta -Mulai hari ini, penjualan BBM solar bersubsidi khusus di Jakarta Pusat dilarang. Misalnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikini, Jakarta Pusat telah menerapkan aturan ini.

Pihak pengelola mengakui seluruh kegiatan penjualan solar bersubsidi dihentikan sejak pukul 00.00 dini hari. Saat ini solar subsidi yang masih tersisa dan belum terjual sebanyak 19.000 liter.


“Kita akan berkoordinasi dulu dengan Pertamina Pusat mau diapakan 19 Kl (kiloliter) solar subsidi ini,” ungkap Kepala Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikini 31.103.03 Rahmat Novizar kepada detikFinance, Jumat (1/08/2014).


Menurut Rahmat ada dua opsi yang mungkin bisa dilakukan yaitu menjual solar subsidi dengan harga jual non subsidi atau dibeli secara keseluruhan oleh Pertamina Pusat.


“Opsinya dua itu, tetapi nanti ada arahan dari Pertamina Pusat. Alasannya karena harga jual beda tajam. Yang subsidi hanya Rp 6.500/Liter yang non subsidi Rp 12.800/Liter,” imbuhnya.


Sedangkan alat pengisi (nozzle) solar bersubsidi untuk sementara ini tidak difungsikan. Nantinya nozzle solar subsidi yang tidak digunakan ini akan dialihfungsikan menjadi solar non subsidi atau Pertamina Dex.


“Ada 10 nozzle dalam kondisi diam dan tidak difungsikan. Nanti bagaimananya ada arahan dari Pertamina Pusat,” cetusnya.


Rata-rata per hari di SPBU Cikini menjual 32.000 liter premium. Untuk penjualan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Plus masing-masing hanya 9.000 liter dan 1.000 liter. Sedangkan untuk solar penjualan rata-rata per hari hanya mencapai 3.000-4.000 liter.


(wij/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Setop Jual BBM Subsidi, Stok Solar di SPBU Cikini Melimpah

No comments:

Post a Comment