Thursday, July 31, 2014

Pemerintah Optimistis Target Ekspor Udang 200.000 Ton Tercapai, Naik 23%



Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis ekspor udang tahun ini bisa mencapai 200.000 ton. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2013 lalu yang hanya 162.000 ton, atau naik 23%.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran KKP Saut P Hutagalung beralasan produksi udang dalam negeri yang sedang stabil. Sedangkan di panen udang di negara lain seperti Vietnam dan Thailand sedang tidak stabil akibat serangan penyakit udang.


“Target ekspor udang 2014 sebesar 200.000 naik dari ekspor 2013 sebesar 160.000 ton. Memasuki triwulan III, kondisi pra ekspor bagi Indonesia all produksi udang lokal dapat meningkat stabil, permintaan udang dunia membaik, juga kondisi usaha pertambakan dan perikanan secara umum jauh lebih baik di Indonesia dibandingkan di negara produsen lain,” kata Saut kepada detikFinance seperti dikutip Kamis (31/07/2014).


Melihat data statistik KKP, target produksi udang di tahun 2014 terbagi menjadi dua yaitu udang jenis Vanamei dengan target produksi 580.000 ton dan udang Windu sebesar 110.000 ton. Sementara itu, target ekspor hasil perikanan secara umum tahun ini dipatok US$ 5,1 miliar dimana US$ 2,2 miliar didapat dari ekspor udang.


“Kalau kita perhatikan data ekspor udang khususnya Januari-Maret 2014, naik 21,8% dalam volume atau dari 33.600 ton periode yang sama 2013 menjadi 41.500 ton. Juga naik 70% dalam nilai dari US$ 285,3 juta periode yang sama 2013 menjadi US$ 476.6 juta. Boleh dikatakan semua petambak bergembira ria, rejeki besar, tentu juga pedagang perantara dan Unit Pengolahan Ikan (UPI) atau eksportir,” tuturnya.


Kemudian yang menjadi keuntungan yang didapat petambak adalah mulai tingginya harga udang di pasar internasional. Harga jual udang jauh lebih tinggi dibandingkan harga produksi udang setiap Kg nya. Saut mengatakan pasar utama udang Indonesia seperti AS (Amerika Serikat) juga sudah mulai meningkatkan jumlah permintaan udang.


“Biaya produksi tambak udang sekitar Rp 36.000-38.000/Kg. Harga jual juga merangkak naik perlahan, sekarang sekitar Rp 60.000-65.000/Kg jadi masih menguntungkan. Bagi yang memanfaatkan momentum dengan baik, tentulah mendapatkan keuntungan yang lumayan besar. Jadi selamat buat para petambak udang terutama di pantura Jawa, lampung, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali,” paparnya.



(wij/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Pemerintah Optimistis Target Ekspor Udang 200.000 Ton Tercapai, Naik 23%

No comments:

Post a Comment