Saturday, December 21, 2013

Tarif Sewa Pakai Dolar, Pemilik Mal Raup Untung Berlipat



Jakarta -Indonesia memiliki rupiah sebagai mata uang resmi yang harusnya digunakan pada setiap transaksi. Akan tetapi selama ini ternyata untuk tarif sewa tempat di mal menggunakan dolar.

Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan pemilik mal untung besar dengan skema tarif tersebut.


“Kalau pakai dolar pemilik mal yang untung. Lagian Indonesia sudah ada mata uang rupiah dan itu sudah ada UU dan peraturan dari Bank Indonesia (BI). Tapi nggak dijalankan,” ungkap Suryadi kepada detikFinance, Minggu (22/12/2013).


Ia menuturkan hal tersebut sangat memberatkan pengusaha ritel dalam negeri. Apalagi dengan pelemahan rupiah yang semakin dalam. Seperti dengan kondisi yang terjadi pada saat ini. Di mana dolar sudah mencapai Rp 12.100.


“Kan biasanya itu pake dolar dengan rupiah di angka Rp 9.700/US$ pas awal. Nah nanti begitu dolarnya tinggi, dia bilang waduh ini sudah terlalu jauh nih. Akhirnya dia naikin naikin terus,” jelasnya.


Untuk perusahaan ritel, menurutnya tidak bisa berbuat banyak. Sebab kontrak telah disepakati. Kemudian, perusahaan tidak mungkin untuk berpindah-pindah tempat dalam waktu dekat. Karena akan memakan biaya operasional yang cukup besar.


“Kita sudah kontrak kan. Akhirnya sudah masuk dalam perangkapnya, itu yang kita nggak mau,” ujarnya.



(mkl/dru)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Tarif Sewa Pakai Dolar, Pemilik Mal Raup Untung Berlipat

No comments:

Post a Comment