Thursday, December 19, 2013

Jokowi Protes Soal Program RFID, Ini Penjelasan Pertamina



Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kecewa dengan program pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) oleh PT Pertamina di Jakarta, terkait pembatasan konsumsi BBM subsidi. Apa jawaban Pertamina?

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, Pertamina tidak bisa melarang mobil pribadi, termasuk mobil mewah untuk memasang RFID.


“Untuk melarang mobil-mobil pribadi tentu harus ada dasar hukumnya dan sampai saat ini tidak ada dasar hukumnya sehingga Pertamina tidak bisa melarang,” kata Ali dalam pesan singkatnya kepada detikFinance, Kamis (19/12/2013).


Pada kesempatan itu Ali mengungkapkan, saat ini Pertamina baru bisa melarang pembelian BBM subsidi untuk mobil dinas kementerian, TNI, Polri, BUMN, dan BUMD karena memang sudah ada dasar hukum yang melarang kendaraan tersebut membeli BBM subsidi.


“Aturan yang ada baru Permen ESDM nomor 01 Tahun 2013, untuk mobil dinas kementerian, TNI, Polri, BUMN, BUMD, Pertambangan, Perkebunan dan angkutan laut komersial,” tutup Ali.


Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Jokowi sempat protes dengan kebijakan RFID, alasannya RFID harusnya dipasang pada angkutan umum bukan mobil pribadi.


“Kami menyayangkan program RFID Pertamina itu. Harusnya bukan untuk mobil pribadi, tapi untuk angkutan umum, truk-truk. Kalau pribadi tambah macet. Pak gubernur (Jokowi) sebenarnya protes,” kata Ahok.Next



(rrd/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Jokowi Protes Soal Program RFID, Ini Penjelasan Pertamina

No comments:

Post a Comment