Monday, April 28, 2014

Mentan Suswono Setuju Kakao Impor Bebas Bea Masuk



Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan) Suswono tidak keberatan soal usulan pembebasan bea masuk kakao impor dari 5% menjadi 0%. Namun ada beberapa syarat yang menjadi pertimbangan sebelum rencana ini direalisasikan.

“Sepanjang untuk menutupi kekurangan itu (kebutuhan industri olahan kakao domestik) dan tidak mengganggu produksi nasional, saya setuju saja asal dikontrol dengan baik. Tetapi nanti bila berdampak tentu saya minta dicabut kembali. Setuju dengan syarat dan temporer serta tidak mengganggu kepentingan petani,” tegas Suswono usai rapat terbatas dengan jajaran menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di Kantor Menko Perekonomian, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (29/04/2014).


Suswono mengakui pasokan kakao dalam negeri belum mampu mencukupi kebutuhan industri olahan kakao nasional. Terlebih, jenis kakao yang akan diimpor adalah jenis kakao berfermentasi yang sulit diproduksi di dalam negeri.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama tahun 2013, Indonesia masih rutin mengekspor kakao dalam bentuk biji maupun olahan setengah jadi. Di tahun 2013, Indonesia mengekspor biji kakao sebanyak 188.000 ton, cocoa butter 82.000 ton dan cocoa paste 42.000 ton. Sedangkan produksi biji kakao domestik secara keseluruhan mencapai 700.000 ton.


“Karena banyak bahan baku biji kakao yang bisa diolah di dalam negeri. Kapasitas terpasang ini ternyata bahan baku kurang. Dari data yang ada produksi yang ada 700-800.000 ton. Dengan kapasitas terpasang 700.000-an bisa terpenuhi karena kualitasnya tidak masuk itu alasannya. Tetapi ada juga kita ekspor. Sepanjang tidak mengganggu kami bisa toleransi,” tuturnya.


Menurutnya Kementerian Pertanian akan mendorong produksi kakao berfermentasi. Salah satu yang menjadi pemicu rendahnya produksi kakao berfermentasi di Indonesia adalah harga yang rendah tetapi resiko cukup besar.


“Ke depan kakao petani harus difermentasi. Tetapi masalahnya banyak petani yang kemudian tidak berhasrat untuk fermentasi karena keuntungannya kecil sekali hanya Rp 1.000/kg, maunya petani Rp 3.000/kg. Kita akan terus membina untuk melakukan fermentasi,” jelasnya.



(wij/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Mentan Suswono Setuju Kakao Impor Bebas Bea Masuk

No comments:

Post a Comment