Wednesday, April 30, 2014

Larang Ekspor Tambang Mentah, RI Rayu Pengusaha Tiongkok Investasi



Chongqing -Sejak awal Januari 2014 ini, pemerintah Indonesia melarang ekspor bahan mineral dan tambang mentah, agar industri hilirisasi mineral dalam negeri berkembang. Investor asing, termasuk dari Tiongkok diminta investasi membangun pabrik pemurnian tambang (smelter).

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk RRT dan Mongolia yaitu Soegeng Rahardjo mengatakan, Indonesia membuka kesempatan investor asing berinvestasi membangun smelter.


Pernyataan ini disampaikan Soegeng ketika membuka Forum Perdagangan dan Investasi bidang Energi, Mineral, dan Infrastruktur di Chongqing, Tiongkok,28 April 2014.


Dalam siaran persnya, Rabu (30/4/2014), di depan sekitar 120 peserta forum, Soegeng menegaskan peluang pembangunan smelter ini terbuka lebar untuk investor RRT yang dinilai mempunyai kemampuan modal dan teknologi yang mumpuni. Di samping smelter, pemerintah Indonesia juga giat mengembangkan pembangunan infrastruktur, terutama untuk meningkatkan konektivitas dalam negeri. Proyek infrastruktur yang ditawarkan umumnya memiliki skema Public Private Partnership (PPP) yang menawarkan keuntungan bagi investor asing.


Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM R. Sukhyar ikut hadir dalam forum itu, dan dalam presentasinya menjelaskan mengenai pelarangan ekspor mineral mentah Indonesia ke luar negeri yang diberlakukan sejak 12 Januari 2014. Terkait hal ini, pemerintah Indonesia mengundang investor Tiongkok untuk membangun smelter di Indonesia. Kementerian ESDM siap memfasilitasi rencana investasi RRT di Indonesia, khususnya di smelter.


Paparan Dirjen Minerba semakin diperkuat dengan presentasi yang disampaikan oleh wakil dari Ditjen Listrik Kementerian ESDM Benhur Tobing yang mengatakan, pembangunan smelter membutuhkan kapasitas listrik yang cukup besar yang tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah dan PLN.



Karenanya pemerintah Indonesia memberikan dukungan yang besar terhadap rencana investasi tenaga listrik oleh pengusaha asing. Skema investasi yang diberikan pun dirancang khusus untuk memberikan keuntungan bagi investor asing dalam membangun pembangkit listrik di Indonesia.


Selain proyek smelter, wakil dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Elmo Rinaldi menyampaikan informasi mengenai peluang investasi pembangunan infrastruktur dengan skema PPP di Indonesia. Proyek yang ditawarkan antara lain pembangunan jalur kereta api Jakarta-Bandara Soekarno-Hatta dan jalan tol Cisamdawu.


Untuk memberikan gambaran mengenai keuntungan berusaha di Indonesia, wakil dari Shenhua Guohua Power berbagi cerita kesuksesan mereka berinvestasi di Indonesia. Setelah meraih laba dari pembangunan pembangkit listrik 2 x 150 MW di Sumatera Selatan, perusahaan ini akan membangun power plant 2 x 300 MW. Kesuksesan investasi mereka tidak lepas dari dukungan dan bantuan yang diberikan oleh instansi terkait seperti perwakilan Indonesia di RRT, BKPM, dan ESDM.


Forum ini kemudian ditutup dengan business matchmaking yang diikuti pula oleh 9 pengusaha energi dan pertambangan nasional. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pengusaha lokal untuk mendapatkan informasi secara lebih detail tentang berbagai proyek dan peluang investasi di Indonesia.


(dnl/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Larang Ekspor Tambang Mentah, RI Rayu Pengusaha Tiongkok Investasi

No comments:

Post a Comment