Wednesday, April 30, 2014

Ical: 2005 Saya Salah Satu yang Setuju Harga BBM Naik 145%



Jakarta -Kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan salah satu langkah untuk mengurangi beban anggaran negara. Namun tentu keputusan tersebut sangat tidak populis.

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) mengungkapkan, keputusan menaikkan harga BBM pasti akan mendapatkan penolakan dari masyarakat. Namun jika keputusan tersebut dapat dikompensasi langsung ke masyarakat dan dikomunikasikan dengan baik, maka akan diterima.


“Ingat saya ada di situ. Waktu 2005 saya jadi Menko, saya setuju harga BBM naik 145%,” tegas Ical di acara Indonesia Green Infrastructure Summit 2014 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (30/4/2014).


Pada 1 Oktober 2005, pemerintah menaikkan harga BBM subsidi Rp 2.500 per liter menjadi Rp 4.500 per liter. Ical mengisahkan persetujuan kenaikkan harga BBM saat itu diberikan dengan syarat masyarakat mendapatkan kompensasi langsung.


“Keputusan itu harus memperhatikan rakyat miskin. Kalau tidak Golkar tidak akan setuju. Termasuk pada 2013, pemerintah menaikkan harga BBM, Golkar tidak setuju kalau tidak ada kompensasi kepada rakyat miskin,” ucapnya.


Ical menambahkan, keputusan tersebut pasti akan mendapat tentangan dari masyarakat. “Walau 100-200 ribu orang demo menentang, tapi kalau keputusan itu menguntungkan 200 juta rakyat kita, maka lakukan keputusan itu,” tutupnya.




(rrd/hds)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Ical: 2005 Saya Salah Satu yang Setuju Harga BBM Naik 145%

No comments:

Post a Comment