Sunday, February 22, 2015

Melonjak 30%, Harga Beras di DKI 100% di Atas Internasional



Jakarta -Melonjaknya harga beras di DKI Jakarta saat ini sudah di atas Rp 10.000/Kg-11.000/kg atau melonjak 30% dari posisi akhir bulan lalu. Harga beras ini sudah 100% di atas harga internasional yang hanya Rp 5.000-5.500/Kg.

Hal ini disampaikan oleh seorang pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur yang tak mau disebutkan namanya kepada detikFinance, Senin (23/2/2015)


“Harga beras internasional cuma US$ 400-an/ton, setara Rp 5.000/Kg. Kita luar biasa mahalnya,” kata pedagang tersebut.


Ia mencontohkan beras impor asal Vietnam kelas medium dengan kualitas broken 15% hanya US$ 400/ton atau hanya Rp 5.000/kg. Bila sudah sampai di Indonesia harganya hanya Rp 6.000/kg, sudah termasuk bea masuk dan biaya angkut. Sedangkan untuk beras premium harganya tak jauh beda hanya selisih lebih mahal US$ 20-25 per ton, atau selisih lebih mahal Rp 200-300/kg dari beras medium.


“Apalagi untuk beras selundupan paling hanya Rp 5.500/kg sampai Indonesia,” katanya.


Menurutnya dengan harga beras di Indonesia sangat tinggi, maka praktik penyelundupan beras ke dalam negeri sangat berpotensi besar.



“Beras kita di Indonesia mahal sekali, di Malaysia dan Singapura mereka biasa impor. Itu bisa masuk ke pulau-pulau di Sumatera,” katanya.


Ia mengaku sebagai pedagang tak bisa berbuat banyak karena pasokan beras di dalam negeri di sentra-sentra produksi masih terbatas karena musim panen yang mundur dan belum merata. Sehingga memicu kenaikan harga yang terus terjadi khususnya di Pasar Cipinang. Saat ini pasokan beras ke Pasar Cipinang hanya 1.000-1.500 ton per hari, padahal normalnya Rp 3.000 ton per hari.


“Sekarang harga beras medium Rp 10.000/kg, kalau beras premium Rp 11.000/kg. Padahal bulan lalu masih Rp 8.000/kg, ketika masih suplai bagus terutama dari Bulog, waktu itu bahkan ada beras Rp 7.000-an/kg,” katanya.


(hen/hds)






Melonjak 30%, Harga Beras di DKI 100% di Atas Internasional

No comments:

Post a Comment