Tuesday, February 24, 2015

Jokowi: Harga Beras Naik Tak Wajar, Tapi Jangan Impor



Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui, kenaikan harga beras saat ini tidak wajar. Meski begitu, pemerintah tidak mau mengimpor beras.

“Jangan impor, itu harus kita junjung sendiri. Kalau kita impor, tergantung kurs,” kata Jokowi usai blusukan di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (25/2/2105).


Bulan depan, panen padi akan terjadi hampir di seluruh lumbung beras di Indonesia. Kondisi ini akan membuat pasokan bertambah dan bisa menekan harga di pasaran.


Sambil menunggu panen, pemerintah juga melakukan operasi pasar beras, dan menggelontorkan 300 ribu ton raskin. Untuk operasi beras, digelontorkan 20 ribu ton beras harga ‘miring’ oleh Bulog.


“Kita ingin menjaga agar nantinya tidak ada over supply (pasokan berlebih) pada saat panen. Oleh sebab itu kita akan keluarkan stok kita pada posisi sangat baik 1,4 juta ton, berapa pun kebutuhan pasar kita berikan. Juga tadi di Pasar Induk Cipinang kita akan lakukan OP (operasi pasar) kurang lebih, hari ini dan besok 2.000 ton sehingga kita harapkan harga beras normal kembali,” papar Jokowi.


Tahun ini, Jokowi mengatakan, dirinya fokus memperbaiki sektor pertanian untuk meningkatkan produksi.


“Dengan perbaikan irigasi, traktor ini akan meningkatkan produksi. Tahun ini akan naik dan kelebihan akan menjadi stok Bulog,” ujar Jokowi.



(dnl/hds)






Jokowi: Harga Beras Naik Tak Wajar, Tapi Jangan Impor

No comments:

Post a Comment