Tuesday, February 24, 2015

Jokowi Minta Bunga Kredit Turun, Sekarang Masih di Atas 10%



Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan menurunkan suku bunga kredit karena suku bunga acuan alias BI Rate sudah turun. Langkah ini dilakukan dengan memanggil sejumlah bos bank BUMN, kemarin.

Mengutip informasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) di sejumlah bank, Rabu (25/2/2015), memang masih dalam kisaran yang cukup tinggi di atas 10%.


Misalnya di PT Bank Negara Indonesia (BBNI). SBDK untuk kredit korporasi adalah 11%. Sementara kredit ritel dikenakan bunga 12,35%.


Untuk kredit konsumsi yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), BNI mematok SBDK di 11,1%. Sementara kredit konsumsi non KPR bunganya 13,25%.


Kemarin, Direktur Utama BNI Gatot Suwondo dipanggil oleh Presiden Jokowi. Gatot menyebutkan, pihaknya membuka kemungkinan untuk menurunkan bunga kredit.


“Ya, itu yang diharapkan (Presiden Jokowi). Bisa kemungkinan diturunkan. Berapa turunnya, beliau percaya kepada kita lah,” ungkap Gatot.


Sementara di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), SBDK untuk kredit korporasi adalah 10,5%. Kemudian kredit ritel bunganya 12,5% dan kredit mikro 19,5%.


Sedangkan untuk kredit konsumsi berupa KPR, SBDK di Bank Mandiri adalah 11%. Lalu SBDK untuk kredit konsumsi non KPR adalah 12,5%.


Soal kemungkinan penurunan bunga kredit, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Sadikin enggan bicara banyak seusai pertemuan dengan Jokowi di komplek Istana Negara, kemarin. Namun dia memastikan Bank Mandiri telah menyiapkan dana Rp 80 triliun untuk disalurkan ke pembiayaan infrastruktur.


“Kita sekarang ada outstanding Rp 80 triliun untuk infrastruktur. Kita komit untuk membantu,” sebutnya.


(hds/dnl)






Jokowi Minta Bunga Kredit Turun, Sekarang Masih di Atas 10%

No comments:

Post a Comment