Jakarta -PT Pertamina (Persero) sempat memangkas jatah bahan bakar miyak (BBM) bersubsidi pada 18-26 Agustus lalu. Saat kebijakan ini diberlakukan, banyak kendaraan mewah yang memilih antre panjang demi mengisi BBM bersubsidi seperti Premium.
“Ini perilaku konsumen kita, masih suka beli BBM subsidi. Pasalnya, selisih harga antara BBM subsidi dengan non subsidi mencapai Rp 6.000-7.000 per liter,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya kala ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Hanung melanjutkan, selisih harga yang sangat jauh menyebabkan kendaraan seperti mobil yang bagus dan berharga mahal tetap antre isi BBM subsidi.
“Makanya walau BBM non subsidi masih tersedia cukup mobil bagus dan mewah, mereka tetap antre isi BBM subsidi. Ini prilaku konsumen dan jadi problem kita semua,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sempat terjadi antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di sejumlah daerah. Hal ini karena Pertamina memangkas jatah BBM bersubsidi 5-20% per SPBU.
(rrd/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Ini Penyebab Mobil Mewah Lebih Pilih Isi Premium Dibanding Pertamax
No comments:
Post a Comment