Saturday, August 30, 2014

KRISIS UKRAINA: Uni Eropa Bakal Ganjar Sanksi Tambahan bagi Rusia





 Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters











Bisnis.com, KIEV—Uni Eropa tengah menimbang-nimbang untuk kembali menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia mengingat semakin memanasnya situasi di perbatasan Ukraina-Rusia.


Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Francois Hollande, dan pemimpin Uni Eropa lainnya akan bertemu di Brussels pada Sabtu (30/8/2014).


Pertemuan tersebut rencananya digelar untuk memilih Presiden baru dan sekaligus bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroschenko.


Proposal yang menyasar perusahaan-perusahaan Rusia adalah beberapa kemungkinan yang akan diambil oleh grup yang terdiri dari 28 negara itu.


Konflik geopolitik yang didalangi oleh pemberontak pro-Rusia telah menewaskan lebih dari 2.500 jiwa dan menguasai beberapa wilayah di Ukraina.


“Sanksi tambahan dapat semakin mempeluas efek sanksi yang sudah lebih dulu diberlakukan, termasuk di sektor energi, pertahanan, dan media. Tetapi, seperti yang dilihat, sanksi itu bahkan tidak menghalangi Rusia untuk memperkeruh keadaan di Ukraina,” ungkap Howard Mendelsohn, Direktur Manajer Camstoll Group di Washington, Sabtu (30/8).


Meskipun begitu, dirinya meyakini Uni Eropa tidak akan mengumumkan sanksi tambahan bagi Rusia pada Sabtu (30/8). Uni Eropa akan terlebih dulu mempelajari apakah sanksi tersebut tidak mempengaruhi ekonomi Eropa yang bergantung terhadap beberapa komoditas di Rusia.



Source : Bloomberg





Editor : Nurbaiti

























<!– THR dari Bisnis Indonesia: Berlangganan ePaper seumur hidup hanya Rp10 juta. Terbatas hingga 31 Juli, klik DI SINI!. –>









KRISIS UKRAINA: Uni Eropa Bakal Ganjar Sanksi Tambahan bagi Rusia

No comments:

Post a Comment