Friday, October 25, 2013

Kadin: Kuasai Pasar Dalam Negeri Sebelum Mengglobal



Jakarta (Antara) – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menginginkan pengusaha Indonesia terlebuh dahulu menguasai pasar dalam negeri sebelum melangkah lebih lanjut menjadi pengusaha global.


“Keinginan untuk menjadikan produk lokal sebagai unggulan di pasar global memerlukan tahapan yang memakan waktu,” kata Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, Jumat.


Menurut dia, Kadin mendorong agar pelaku usaha Indonesia bisa menjadi pemain di kancah internasional, tetapi pada tahap awal produk lokal justru harus dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang sangat besar.


Ia berpendapat, pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri merupakan hal yang penting bukan hanya untuk mengurangi impor.


Namun, lanjutnya, hal tersebut juga bermanfaat untuk memantapkan kualitas serta membangun “brand image” suatu produk yang dinilai memenuhi standard internasional.


Dengan tercapainya kedua faktor tersebut, ujar Suryo, maka bukan saja konsumen domestik yang terpenuhi kebutuhannya, tetapi juga para pembeli dari mancanegara dapat ditarik untuk datang berbelanja ke Indonesia.


Dia mencontohkan, kawasan yang telah menerapkan hal tersebut antara lain Pasar Tanah Abang di Jakarta yang selama ini sudah dikenal di beberapa negara ASEAN sebagai pusat grosir produk-produk tekstil.


“Di masa depan Indonesia perlu mempromosikan lebih luas pusat-pusat belanja berbagai produk di daerah-daerah lain,” ujarnya.


Sebelumnya, Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto mengatakan, hanya sedikit pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang melek teknologi informasi (TI) guna mengoptimalkan penjualan produknya.


“Hanya sedikit pelaku UMKM di Indonesia yang sadar bahwa penguasaan TI dapat membuka peluang lebih lebar bagi usaha mereka,” kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (9/10).


Menurut politisi Partai Golkar tersebut, penguasaan teknologi akan sangat membantu usaha skala mikro dan kecil untuk bisa lebih berkembang.


Ekonom Aviliani menyatakan pemerintah harus berusaha keras meningkatkan kemampuan sekitar 40 juta pengusaha UMKM yang sebagian besar hanya bergerak di bidang perdagangan.


“Sebagian besar di antara mereka adalah pengusaha mikro dan mereka itu harus `naik kelas`,” kata Aviliani dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis (17/10).



Ia menyatakan jika seorang pengusaha mikro dan pengusaha UMKM lainnya hanya bergerak di bidang perdagangan maka sebenarnya mereka belum bisa disebut sebagai pengusaha yang handal.


Ia menegaskan, pemerintah harus berusaha membantu mereka agar bisa pindah ke berbagai sektor lainnya terutama di bidang industri.(tp)





Kadin: Kuasai Pasar Dalam Negeri Sebelum Mengglobal

No comments:

Post a Comment