Tuesday, August 26, 2014

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Diserahkan ke Jokowi



Jakarta -Beberapa proyek infrastruktur di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan diserahkan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satunya adalah proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya.

“Kereta cepat akan kita serahkan ke pemerintah yang akan datang,” kata Lucky Eko Wuryanto, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, di kantornya, Jakarta, Selasa (26/8/2014).


Proyek kereta cepat tersebut merupakan usulan dari investor Jepang. Kereta cepat diajukan melihat kondisi pulau Jawa sama seperti Jepang, terutama koridor Jakarta-Bandung-Surabaya.


“Dalam kajian tim dari dari Jepang, sudah dihitung bahwa ini akan banyak peminatnya ke depan. Jakarta Bandung tahap 1 dan selanjutnya ke Surabaya,” terangnya.


Kereta cepat yang akan melintasi rel sepanjang 600 km tersebut sudah dimulai dengan studi kelayakan atau feasibility study (FS) tahap 1. Dengan menghitung kelayakan dari sisi nilai proyek, proses pembangunan, hingga nilai ekonomisnya.


“Itu sudah dilakukan dari Januari-Juni dan sudah selesai,” sebut Lucky.


Selanjutnya akan ada FS tahap 2 terkait dengan persiapan konsep proyek. Seperti kerja sama pemerintah dengan swasta, komitmen BUMN, atau penggunaan teknologi.


“Tahap 2 itu nanti pada tahun depan,” imbuhnya.


Pemerintah menyarankan bahwa FS boleh dilanjutkan oleh pihak Jepang. Asalkan saat tender, diberikan peluang kepada pihak lain untuk mengikuti. Misalnya investor dari Tiongkok dan Korea Selatan.


“Itu akan sangat menarik dan kita juga bisa mencari spesifikasi paling bagus dengan harga paling murah,” pungkasnya.


(mkl/hds)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Diserahkan ke Jokowi

1 comment:

  1. Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo menegaskan investasi kereta cepat memerlukan penghitungan yang tepat dan pemerintah masih menunggu investor yang mampu.

    “Kalau ada yang berinvestasi apapun akan saya berikan silahkan, misalkan kereta cepat, siapa bilang dicancel,” kata Presiden saat bertemu dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Qatar, di Kedutaan Besar RI di Doha, Senin (14/9) malam waktu setempat.

    BACA SELENGKAPNYA DI :

    Alasan Investor, Pemerintah Ragu Bangun Kereta Cepat

    ReplyDelete