Friday, October 31, 2014

Jokowi Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7%, Ini yang Disiapkan



Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) opimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7% selama dia memerintah. Sejumlah cara dipersiapkan agar target ini tercapai.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengatakan, jurus pertama yang disiapkan adalah mereformasi atau memperbaiki semua perizinan pemerintahan.


“Terutama (perizinan) sektor prioritas di kemaritiman, keluar masuknya barang, izin usaha. Di pangan juga begitu, kan ada yang mengeluh sudah dua tahun buka perkebunan tebu, izinnya ke mana-mana nggak jadi-jadi. Padahal pangan itu prioritas,” tutur Andrinof di kantornya, Menteng, Jakarta, Jumat (31/10/2014).


Di sektor energi, Andrinof menyinggung soal banyaknya proyek pembangkit listrik yang tidak kunjung jalan. Masalah perizinan menjadi penghambat utamanya. “Jadi menyelesaikan perizinan akan menjadi jalan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Andrinof.


Padahal menurut Andrinof, bila produksi listrik ditingkatkan dalam 2 tahun ke depan, maka pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan tinggi. “Yang dimaksud Pak Jokowi-JK itu kebutuhan jangka menengah kita, bukan tahun depan. Pak Jokowi-JK juga tak mau menjanjikan yang utopis,” kata Andrinof.


Lalu, pemerintah saat ini juga akan menggarap potensi-potensi ekonomi yang belum tersentuh, seperti kemaritiman dan pariwisata.


“Kemaritiman, kelautan itu besar, begitu juga di pariwisata. Jumlah kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) kita itu jika dibandingkan dengan Singapura , Malaysia, Thailand itu kecil sekali. Ini peluang. Coba saja hitung kalau per orang bisa belanja Rp 3-5 juta. Kalau kita bisa mendatangkan 10 juta saja, kalikan saja,” papar Andrinof.



(zul/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Jokowi Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7%, Ini yang Disiapkan

No comments:

Post a Comment