Thursday, October 30, 2014

Bangun Kereta Bandara Soetta, Relnya Diimpor dari Jepang dan Tiongkok



Jakarta -Indonesia gencar membangun moda transportasi massal seperti kereta api. Salah satunya kereta rel listrik (KRL) Khusus Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Tapi proyek ini, relnya harus diimpor.

PT Railink selaku pengembang proyek ini mengimpor rel hingga wesel atau rel bercabang (persimpangan) dari luar negeri.


“Wesel bulan ini masuk dari China. Rel dari Jepang. Kalau bantalan dari dalam negeri,” kata Dirut Railink M. Fadhil kepada detikFinance, Jumat (31/10/2014).


Railink merupakan perusahaan patungan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Angkasa Pura II, yang mengelola KA Bandara di Soetta dan Kuala Namu.


Alasan membeli peralatan dari luar negeri, karena produsen dalam negeri belum mampu memasok wesel dan rel. Skema pengadaan juga mengikuti tender internasional.


“Bantalan saja yang dari beton lokal. Yang lain nggak bisa. Untuk rel dan wesel kita belum bisa buat,” jelasnya.


Saat ini, produsen baja terbesar di Indonesia ialah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Saat dikonfirmasi, Dirut Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim membenarkan pihaknya belum mampu memproduksi rel baja khusus untuk proyek kereta api.Next



(feb/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Bangun Kereta Bandara Soetta, Relnya Diimpor dari Jepang dan Tiongkok

No comments:

Post a Comment