Saturday, August 10, 2013

Perbankan Syariah di Sulsel Raup DPK Rp 2 Triliun



Perbankan Syariah di Sulsel Raup DPK Rp 2 Triliun


Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasriyani Latif


TRIBUNNEWWS.COM  MAKASSAR  – Perbankan syariah di Sulsel pada posisi Juni 2013 menunjukkan perkembangan yang positif.


Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia (BI), aset perbankan syariah di Sulsel pada posisi Juni 2013 tercatat sebesar Rp 5,09 triliun atau tumbuh sebesar 40,12 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yakni sebesar Rp 3,69 triliun.


Perolehan aset perbankan syariah ini masih didominasi oleh bank  swasta nasional sebesar 81,18 persen dan sisanya bank pemerintah 18,82 persen.


Kepala Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Gusti Raizal Eka P, Jumat (9/8/2013) mengatakan, pertumbuhan aset perbankan syariah di Sulsel juga tak terlepas dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).


Dimana, DPK posisi Juni 2013 meningkat menjadi Rp 2,14 triliun  atau tumbuh 30,77 persen (yoy) dari Rp 1,64 triliun pada posisi Juni tahun lalu.


Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan deposito sebesar 47,26 persen (yoy) yang meningkat dari Rp 0,63 triliun pada Juni 2012  menjadi  Rp 0,93 triliun pada Juni 2013.


Untuk tabungan dan giro tercatat tumbuh lebih rendah masing-masing 21,23 persen (yoy) dan 16,82 persen (yoy) pada periode yang sama.


Sementara itu, penyaluran pembiayaan perbankan Syariah Sulsel pada posisi Juni 2013 tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK.


Pembiayaan tumbuh sebesar 47,73 persen (yoy) dari Rp 3,49 triliun pada posisi Juni 2012 menjadi Rp 5,16 triliun pada Juni 2013.


Dari sisi penggunaan, penyaluran pembiayaan investasi tercatat tumbuh paling tinggi sebesar 128,28 persen (yoy), diikuti pembiayaan  komsumsi yang tumbuh sebesar 42,01 persen (yoy) dan pembiayaan  modal kerja yang  tumbuh sebesar 22,67 persen (yoy).


Peningkatan pertumbuhan pembiayaan yang jauh melebihi peningkatan DPK berdampak kepada peningkatan Finance to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah Sulsel dari  213,54 persen (Juni 2012) menjadi 241,23 persen (Juni 2013).


Dikatakan, level FDR yang sangat tinggi tersebut menunjukkan masih relatif rendahnya kemampuan perbankan syariah Sulsel dalam menghimpun dana masyarakat.


Meski begitu, kualitas pembiayaan masih baik. Ini tercermin dari Non performing financing (NPF) gross yang membaik dari 1,60 persen pada Juni 2012 menjadi  1,56 persen pada Juni 2013. (*)


Baca Juga:


Wali Kota Makassar Masih Kebanjiran Tamu


Adil Patu Gelar Diskusi Kecil-kecilan di Acara Open House


Open House Wali Kota Makassar Bertabur Makanan Khas Tradisional





Perbankan Syariah di Sulsel Raup DPK Rp 2 Triliun

No comments:

Post a Comment