Wednesday, June 12, 2013

Pemotongan Anggaran RI Tak Sebanding dengan Eropa - Okezone






























Ilustrasi. (Foto: Okezone)Ilustrasi. (Foto: Okezone)











JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan pengeluaran pemerintah pada APBN 2012 jauh melampaui APBN 2011, sementara pendapat negara malah mengalami penurunan. Hal ini, menyebabkan defisit pada APBN Perubahan 2012 mengalami peningkatan.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan, guna mencegah defisit kembali melebar, maka harus dilakukan APBN-Perubahan. Pasalnya, kondisi ekonomi Indonesia, baik pasar saham, pasar valuta asing, maupun pasar obligasi tengah mengalami guncangan.


“Kalau kita lepas lebih tinggi lagi defisit lebih tinggi 3 persen, dan itu melanggar Undang-Undang (UU),” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala menerima ikhtisar hasil laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/6/2013).


Dia menjelaskan, defisit dapat meningkat, lantaran subsidi Bahan Bakar Minyak mengalami lonjakan, dan membengkak. Karenanya, dia mengatakan pengurangan subsidi energi harus dilakukan. “Ada tujuan dan alasannya. Bukan dikatakan buat apa (pengurangan subsidi),” jelas dia.


SBY menuding, biang keladinya dari defisit ini adalah pertumbuhan ekonomi dunia yang tengah mengalami perlambatan. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi ikut menurun dari target awal sebesar 6,5 persen. “Akhirnya pajak juga berkurang,” tambahnya.


Menurut dia, pemotongan subsidi yang dilakukan Indonesia masih tergolong minim, jika dibandingkan di Eropa. SBY mengatakan, pemotongan anggaran di Eropa sangat besar sehingga berdampak pada sosialnya.


“Spending cut-nya luar biasa. Sebetulnya kita tidak sekeras itu, para pimpinan lembaga negara, kalau ada pengurangan belanja negara yang cukup moderat, pahami itu bagian dari solusi,” tukas dia. (mrt)







Berita Selengkapnya Klik di Sini



















































Aturan Main:



Seluruh layanan yang diberikan mengikuti aturan main yang berlaku dan ditetapkan oleh Okezone.com.









Pasal Sanggahan (Disclaimer):


  1. Okezone tidak bertanggung-jawab atas tidak tersampaikannya data/informasi yang disampaikan oleh pembaca melalui berbagai jenis saluran komunikasi (e-mail, sms, online form) karena faktor kesalahan teknis yang tidak diduga-duga sebelumnya






  2. Okezone berhak untuk memuat, tidak memuat, mengedit, dan/atau menghapus data/informasi yang disampaikan oleh pembaca.






  3. Data dan/atau informasi yang tersedia di okezone hanya sebagai rujukan/referensi belaka, dan tidak diharapkan untuk tujuan perdagangan saham, transaksi keuangan/bisnis maupun transaksi lainnya. Walau berbagai upaya telah dilakukan untuk menampilkan data dan/atau informasi seakurat mungkin, Okezone dan semua mitra yang menyediakan data dan informasi, termasuk para pengelola halaman konsultasi, tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan yang berkaitan dengan penggunaan data/informasi yang disajikan.


  4. Bagi Anda yang mengirimkan komentar pembaca, surat pembaca, dan artikel atau tulisan lainnya, foto dan video, tunduk pada aturan Okezone.com, di antaranya tulisan tidak SARA, tidak merupakan informasi/berita bohong, tidak beritikad buruk, tidak provokatif, dan tidak melanggar ketentuan etika dan hukum yang berlaku. Jika ditemukan pelanggaran atas hal-hal di atas, maka Okezone.com berhak untuk mengedit atau menghapus keseluruhan materi artikel/berita/informasi/surat pembaca/komentar/foto dan video yang dimaksud.






Pemotongan Anggaran RI Tak Sebanding dengan Eropa - Okezone

No comments:

Post a Comment