Sunday, June 30, 2013

Efek Investasi Bodong, Industri Reksa Dana Masih Sangat Minim



TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Maraknya investasi bodong dalam beberapa waktu terakhir, melahirkan efeknya negatif di masyarakat. Banyak masyarakat yang harus gigit jari karena kehilangan uang akibat investasi bodong tersebut. Dampak negatif da investasi bodong adalah terhambatnya industri reksa dana di tanah air.


“Di Indonesia, industri reksa dana belum berkembang. Pasarnya baru mencapai 1 persen jumlah penduduk. Cukup maraknya investasi bodong pun berpengaruh pada perkembangan industri reksa dana,” kata Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), Yobel Hadikrisno, dalam pembukaan Perdana Reksa Dana di Trans Studio Mall, Sabtu (29/6/2013).


Di Jabar, kata Yobel, investor reksa dana pun masih minim. Investor reksa dana di Jabar, menurut Yobel, jumlahnya hanya sekitar 29 ribu orang. Angka sebesar itu, ujar Yobel, menunjukkan investor reksa dana di Jabar baru mencapai 0,16 persen jumlah penduduknya.


Padahal menurut Yobel, Indonesia termasuk Jabar, memiliki potemsi cukup besar. Indikatornya, kata dia, terlihat pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional 2012 yang nilainya Rp 8.241,9 triliun yang lebih tinggi daripada periode sebelumnya,  sekitar Rp 7.422,8 triliun.


Yobel menilai, secara hukum berinvestasi pada reksa dana lebih aman. Alasannya, kata Yobel, karena ada regulasi yang terjamin sehingga dana tersimpan secara aman.


Yobel mengatakan masyarakat tidak perlu takut berinvestasi. “Sebaiknya calon investor harus tahu apa yang akan dia investasikan demi meraih hasil lebih baik,” ujarnya.


Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad, mengatakan di Indonesia, jumlah investor reksa dana hanya 200 ribu orang. Muliaman mengatakan nilai investasinya sekitar Rp 190 triliun.


Menurut Muliaman, masih minimnya investor reksa dana karena beberapa hal, salah satunya karena masyarakat minim informasi tentang reksa dana. “Sebenarnya, investasi dapat menjadi roda perekonomian. Pasar modal menjadi lebih strategis bila memiliki investor reksa dana,” kata Muliaman. (win)


Baca Juga:






Efek Investasi Bodong, Industri Reksa Dana Masih Sangat Minim

No comments:

Post a Comment