Monday, June 30, 2014

Rapatnya Disebut Tak Kuorum, Ini Klarifikasi Direksi Tambang Grup Bakrie



Jakarta -Penantian pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berbuah hasil. Setelah menunggu hampir 3 jam sejak pukul 17.00 WIB, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BUMI akhirnya digelar tepat pukul 20.00 WIB.

Direktur BUMI Sri Dharmayanti mengatakan, pelaksanaan RUPSLB dimulai cukup molor karena surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal rapat ini baru saja diterima manajeman.


“Kita tadi sebenernya bukan tidak kuorum, tapi memang baru dapat pernyataan efektif dari OJK. Jadi baru bisa gelar RUPSLB-nya,” ujar dia usai menggelar RUPSLB di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (30/6/2014).


Terkait batas kuorum sendiri, lanjut dia, perseroan hanya memerlukan kehadiran pemegang saham untuk mewakili 50% + 1 saham saja. Hal ini merujuk aturan OJK, bila RUPSLB tidak membahas perubahan anggaran dasar maka pemegang saham yang hadir sekurang-kurangnya hanya perlu mewakili 50% + 1 jumlah pemegang saham.


“Memang kalau untuk RUPSLB syarat minimalnya 75%. Tetapi ini tidak sampai mengubah anggaran dasar. Jadi cukup 50% + 1, sedangkan yang hadir ada 56%,” tambah Sri.


Agenda RUPSLB adalah meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana penerbitan saham baru atau rights issue.


Dalam prospektus rights issue yang dirilis belum lama ini, pihak BUMI mengumumkan rencana untuk melakukan penerbitan 26,17 miliar saham biasa seri B dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).


Merujuk pada prospektus itu, harga pelaksanaan aksi korporasi yang biasa disebut rights issue itu senilai Rp 250 per saham. Alhasil, jika rights issue terserap maksimal, maka BUMI bakal meraup dana segar senilai Rp 6,54 triliun.


Sebelumnya, pada Desember tahun lalu, perusahaan batu bara milik keluarga Bakrie ini sudah mengumumkan rencana untuk menerbitkan 13,67 miliar saham baru, tetapi dengan skema Penerbitan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD) alias private placement.


Harga pelaksanaan private placement, kala itu, direncanakan senilai Rp 425 per saham. Imbasnya, nilai total private placement BUMI waktu itu senilai Rp 5,8 triliun.


(dnl/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Rapatnya Disebut Tak Kuorum, Ini Klarifikasi Direksi Tambang Grup Bakrie

No comments:

Post a Comment