Wednesday, March 19, 2014

Hatta Rajasa Bilang RFID Omdo, Ini Tanggapan Bos PT Inti



Jakarta -Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengkritik program pemasangan alat monitor dan pengendalian BBM (RFID), karena tidak terlihat progresnya.

Bahkan Hatta menyebut program tersebut hanya omdo alias omong doang. Direktur Utama PT Inti Tikno Sutisna mengungkapkan, pihaknya hanya bertugas melakukan pemasangan RFID, terkait program tersebut disebut hanya omdo silakan ditanyakan ke Pertamina.


“Sebaiknya pertanyaan itu disampaikan ke Pertamina,” kata Tikno ketika ditanya RFID hanya omdo, kepada detikFinance, Kamis (20/3/2014).


Namun ketika ditanya, masalah pemasangan RFID lamban karena Inti meminta perubahan nilai kontrak pembayaran kepada Pertamina, dari sebelumnya Rp 18 per liter dari setiap BBM yang tersalurkan melalui sistem RFID naik menjadi Rp 21 per liter, Tikno enggan menjawabnya.


Seperti diketahui, tidak jalannya program RFID adalah karena bila dilanjutkan, PT Inti selaku pihak yang memasang RFID di 100 juta kendaraan se-Indonesia akan rugi. Pasalnya nilai kontrak yang telah ditandatangani terlalu kecil, karena sebagian besar RFID diimpor dari negara lain.


Sebelumnya, Senior Vice President Fuel and Marketing Pertamina Suhartoko mengaku, saat ini Inti meminta revisi nilai kontrak yang seharusnya dibayar Rp 18 per liter dari BBM subsidi yang disalurkan dari sistem SMP BBM dengan RFID, direvisi naik menjadi Rp 21 per liter.


“Pasalnya jika mereka teruskan dengan Rp 18 per liter, mereka rugi besar, mereka tidak punya uang untuk melanjutkan program ini sesuai isi kontrak,” ucap Suhartoko beberapa waktu lalu.Next



(rrd/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Hatta Rajasa Bilang RFID Omdo, Ini Tanggapan Bos PT Inti

No comments:

Post a Comment