Wednesday, February 26, 2014

Rugi Besar, Maskapai Penerbangan Ini Pangkas 5.000 Karyawan



Sydney -Maskapai asal Australia yaitu Qantas berencana memangkas 5.000 pekerjanya, karena kerugian besar yang dideritanya dalam 6 bulan terakhir. Bahkan maskapai ini membatalkan pembelian pesawat dan menunda ekspansinya di Asia lewat maskapai Jetstar.

Dalam 6 bulan terakhir, maskapai ini menghadapi tingginya harga bahan bakar serta beratnya persaingan di dunia penerbangan. Selama 6 bulan terakhir yang berakhir 31 Desember 2013, Qantas mengalami kerugian AUD 235 juta (US$ 210 juta) atau sekitar Rp 2,1 triliun.


Melihat hasil kinerja ini, Chief Executive Officer (CEO) Qantas yaitu Alan Joyce sangat kecewa.


“Keputusan yang berat harus diambil dengan segera untuk menghadapi tantangan ke depan, dan memperkuat bisnis,” kata Joyce seperti dilansir dari AFP, Kamis (27/2/2014). Joyce memangkas gaji pegawai sebesar 36% untuk menekan beban biaya perusahaan.


Jadi, hingga 2017 nanti, Qantas akan memangkas 5.000 pegawai dari 32.000 pegawainya saat ini. “Saya menyesal keputusan pengurangan karyawan harus dilakukan. Namun kami akan melakukan segala hal agar proses ini bisa diterima oleh para karyawan. Setelah transformasi selesai, jumlah pegawai Qantas akan mencapai 27.000 orang, dan kami akan lebih kompetitif,” tutur Joyce.


Qantas juga berencana menunda kedatangan 50 pesawat baru, termasuk 8 unit pesawat Airbus A380s. Maskapai ini juga akan memangkas penerbangan Perth-Singapura.



(dnl/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Rugi Besar, Maskapai Penerbangan Ini Pangkas 5.000 Karyawan

No comments:

Post a Comment