Monday, September 16, 2013

Menkeu: Defisit Anggaran Diupayakan Kurang 2,02 Persen



Jakarta (Antara) – Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah akan berupaya agar defisit anggaran pada 2014 bisa kurang dari 2,02 persen terhadap produk domestik bruto.


“Sejauh ini memang belum ada `effort` (upaya) dari pemerintah untuk hal itu. Tentunya nanti dengan `best effort` (upaya terbaik) dari pemerintah terkait pendapatan dan belanja, defisit anggaran kita harus di bawah 2,02 persen,” kata Chatib saat ditemui usai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin.


Menurut dia, ada dua upaya utama yang akan dilakukan pemerintah untuk menekan defisit anggaran 2014, salah satunya terkait dengan peningkatan penerimaan pajak.


“Untuk peningkatan pendapatan pajak itu, kami akan melakukan beberapa hal, seperti perbaikan jadwal pajak, sektor yang tidak bisa `tercover` harus ditingkatkan pencakupan pajaknya,” ujarnya.


“Selain itu, peningkatan pendapatan pajak dari para pegawai pemula yang baru masuk kerja sehingga `revenue` (penghasilan) bisa lebih tinggi,” tambahnya.


Sementara dari sisi belanja, kata dia, pihaknya akan melakukan pengendalian anggaran belanja yang ketat di setiap kementerian dan lembaga sekaligus mendorong agar penyerapan anggaran belanja menjadi lebih efisien.


“Untuk segi anggaran belanja, kami akan ada upaya untuk kontrol belanja sehingga defisitnya nanti tidak setinggi itu (2,02 persen),” kata Chatib.


Selanjutnya, Menkeu menyampaikan bahwa upaya-upaya penekanan defisit anggaran itu nantinya akan dibahas lebih lanjut dengan pihak DPR dalam rapat panitia kerja (panja).


“DPR tadi meminta kalau asumsi makronya berubah maka implikasinya harus dipaparkan. Tadi kami hanya mengubah asumsi makro maka dampaknya pada postur RAPBN 2014 seperti tadi,” tuturnya.


“Yang kami paparkan tadi belum diimbangi dengan `effort`, tetapi bukan berarti defisit kita akan sebesar itu. Jadi, defisit anggaran jangan diasumsikan berubah menjadi 2,02 persen,” lanjutnya.


Chatib meyakini bahwa defisit anggaran 2014 dapat diusahakan menjadi lebih rendah dari 2,02 persen terhadap PDB.


“Dan itu yang akan dibahas di panja nanti mengenai berapa angkanya, lalu baru dibahas lagi kdi raker (rapat kerja),” katanya.


Sebelumnya, dalam raker dengan Badan Anggaran DPR RI, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan estimasi defisit anggaran pada 2014 akan mencapai Rp209,5 triliun atau 2,02 persen terhadap PDB, karena adanya peningkatan alokasi belanja negara.


“Ini merupakan angka konsekuensi dari perubahan asumsi makro dan tidak menunjukkan `best effort` dari pemerintah,” ujarnya.


Dalam rapat membahas perubahan asumsi dasar ekonomi makro dan estimasi RAPBN 2014 tersebut, ikut hadir Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana dan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.


Chatib memaparkan estimasi defisit anggaran sebesar 2,02 persen terhadap PDB, lebih tinggi dari proyeksi dalam RAPBN 2014 sebesar Rp154,2 triliun atau 1,49 persen terhadap PDB.


Namun, ia mengatakan defisit anggaran tersebut dapat ditekan pada kisaran 1,7 persen-1,8 persen terhadap PDB, setelah dilakukan pembahasan materi di Rapat Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran. (02)





Menkeu: Defisit Anggaran Diupayakan Kurang 2,02 Persen

No comments:

Post a Comment