Jakarta -Komisi XI DPR dan pemerintah akhirnya menyepakati sejumlah asumsi makro ekonomi untuk perhitungan Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2015. Pertumbuhan ekonomi 2015 ditargetkan 5,7%.
Ketua Komisi XI DPR, Fadel Muhammad mengatakan, setelah lobi politik yang panjang di DPR, muncul kesepakatan soal asumsi makro untuk RAPBN-P 2015 yang akan dijalankan oleh pemerintah pimpinan Joko Widodo (Jokowi).
Berikut hasilnya:
- Pertumbuhan ekonomi 5,7%, turun dari usulan pemerintah 5,8%
- Inflasi 5%
- Nilai tukar rupiah Rp 12.500/US$, lebih tinggi dari usulan pemerintah Rp 12.200/US$
- Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 6,2%
“Perhitungan ini bukan hanya soal akedemik tapi juga politik. Setelah lobi yang panjang, akhirnya ada keputusan untuk jadi rancangan usulan dalam rapat dengan Banggar (Badan Anggaran),” jelas Fadel dalam rapat di ruang Komisi XI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada wacana target pertumbuhan ekonomi 2015 adalah 5,6%-5,8%, karena ada risiko ekonomi global.
Pemerintah tidak mau optimistis dengan pengaruh stimulus dari Bank Sentral Eropa sebesar Rp 15 ribu triliun.
“Tapi (pertumbuhan ekonomi) 5,7% ini membutuhkan extra effort (usaha ekstra) dari belanja APBN dan mengkapitalisasi dampak dari stimulus Eropa dan Jepang,” ujarnya.Next
(dnl/hen)
Rapat Malam-malam, Ini Kesepakatan Ekonomi Pemerintah dan DPR
No comments:
Post a Comment