Jakarta -Mulai 31 Desember 2015, ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC/MEA) resmi dibuka. Kerjasama regional ini akan membuat pergerakan manusia, barang, dan jasa bebas tanpa sekat batas negara.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan dari negara-negara ASEAN yang total pasarnya 600 juta orang, Filipina akan menjadi saingan terberat Indonesia.
“Saingan terberat Indonesia itu adalah Filipina. Karakteristik ekonominya itu mirip-mirip. National resources-nya juga mirip. Tapi inflasi mereka terjaga rendah,” kata Menkeu Bambang di seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Bambang mencontohkan situasi ekonomi di Indonesia dengan Filipina juga mirip, misalnya dalam sektor properti sama-sama punya fenomena booming pembangunan apartemen.
“Fenomenanya pun sama, banyak yang apartemen yang laku tapi banyak kosong. Cuma yang perlu perhatian itu properti di Filipina itu hasil repatriasi. Jadi banyak Orang Filipina yang sukses kerja di luar kemudian bisa beli apartemen sebagai instrumen investasinya,” kata Bambang.
Ia menambahkan kemampuan tenaga kerja Filipina yang banyak kerja di luar negeri termasuk di ASEAN menjadi kekuatan Filipina. Bambang mengatakan kemampuan para pekerja Filipina bisa membeli apartemen menunjukkan bahwa tenaga kerja Filipina yang ke luar negeri merupakan pekerja terlatih sehingga mendapat penghasilan yang tinggi.
“Berarti tantangan kita sekarang adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita supaya kalau nanti masuk ke persaingan bebas ASEAN itu tidak hanya jadi level bawah tapi jadi pekerja yang mahal,” katanya.Next
(dna/hen)
Filipina Bakal Jadi Saingan Terberat RI di Pasar Bebas ASEAN
No comments:
Post a Comment