Jakarta -Tahun ini, Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal membangun 1 juta hunian untuk mengatasi kekurangan pasok rumah (backlog) 15 juta unit. Mega proyek ini bakal menelan dana investasi hingga Rp 75,2 triliun dari pemerintah maupun lembaga lainnya.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddin menjabarkannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) anggota Realestate Indonesia (REI) yang digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Syarif mengatakan pembangunan dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan pengelolaan anggarannya yaitu Belanja Kementerai/Lembaga, Bendahara Umum Negara, dan Swasta-BUMN.
1. Anggaran Kementerian Rp 6,4 Triliun
Pembangunan yang masuk dalam alokasi Belanja Kementerian/Lembaga yang diperkirakan bakal menelan dana investasi Rp 6,4 triliun. Mencakup pembangunan 85.500 unit hunian untuk Pekerja/Buruh, Nelayan dan PNS senliai Rp 4,2 triliun, dan 12.800 unit hunian untuk TNI/Polri senilai Rp 2,2 triliun.
Rincian untuk 85.500 unit hunian untuk Pekerja/Buruh, Nelayan dan PNS aterdiri dari 9.500 unit rumah susun (95 twinblock), 6.000 unit rumah khusus, dan 70.000 unit rumah swadaya. Sementara itu, 12.800 unit hunian untuk TNI/Polri akan terdiri dari 11.000 unit rumah susun (110 twinblock), dan 1.800 unit rumah khusus.
2. Bendahara Umum Negara Rp 5,3 TriliunNext
(dna/hen)
Program Jokowi Bangun 1 Juta Rumah Rp 75 Triliun, Ini Rinciannya
No comments:
Post a Comment