Jakarta -Dalam asumsi makro APBN-Perubahan 2015, pemerintah menetapkan nilai tukar (kurs) Rp 12.500/US$. Namun dolar diprediksi akan masih berfluktuatif bahkan bisa di atas Rp 12.500.
Menurut Mantan Gubernur Bank Indonesia era Orde Baru periode 1973-1983, Rachmat Saleh, proyeksi rupiah yang mencapai Rp 12.500/US$ sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia.
“Itu akan mempengaruhi. Rupiah akan naik turun. Rp 12.000 naik turun,” katanya saat peluncuran bukunya yang berjudul Legacy Sang Legenda, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Ia mengatakan proyeksi kurs dolar tahun ini bisa di atas Rp 12.500, sangat tergantung dengan capaian neraca perdagangan Indonesia, apakah tren defisitnya menurun atau sebaliknya. Selama ini impor Indonesia rata-rata masih lebih tinggi daripada ekspornya, artinya kebutuhan dolar lebih besar.
“Mungkin bisa di atas Rp 12.500. Itu juga kalau defisit tidak bisa dipecahkan, inflasi tidak bisa ditekan,” katanya.
Sebagai seorang Mantan Gubernur BI dan Menteri Perdagangan, Rachmat mengakui tantangan pemerintahan saat ini jauh lebih berat dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
“Selamat berjuang!” pesan Rachmat.
(hen/hds)
Mantan Gubernur BI Era Orde Baru: Dolar Bisa di Atas Rp 12.500
No comments:
Post a Comment