Jakarta -Kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kg berdampak pada keputusan konsumen untuk beralih ke produk yang lebih murah. Konsumen beralih dari elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg yang merupakan produk bersubsidi dan jauh lebih murah.
Sebelum kenaikan harga pada hari ini (2/1/2015), PT Pertamina (Persero) telah menaikan harga elpiji 12 kg pada Januari 2014, dan 10 September 2014.
Seorang pemilik toko elpiji di Jalan Sunter Karya Utara, Jakarta Utara, Febbi mengakui di wilayahnya makin banyak konsumen yang beralih ke elpiji 3 kg. Menurutnya banyak konsumen yang menjual tabung 12 kg, lalu menggantinya dengan tabung ukuran 3 kg.
“Sejak kenaikan harga elpiji 12 kg, September 2014 sudah banyak masyarakat Perumahan Sunter yang mengganti tabung mereka ke 3 kg,” ungkap Febbi kepada detikFinance, Jumat (2/1/2014).
Ia menerima penjualan tabung elpiji ukuran 12 kg. Harga tabung elpiji 12 kg dihargai bervariasi, mulai Rp 150.000/tabung hingga Rp 200.000/tabung.
“Banyak rumah tangga yang sudah pindah. Katanya mahal, mereka menjerit harga gas terus naik. Lebih irit pakai elpiji 3 kg,” tuturnya.
Sebagai gantinya, para konsumen membeli tabung elpiji 3 kg. Febbi menjual tabung elpiji 3 kg Rp 150.000/tabung sudah termasuk dengan isinya.
“Kita jual tabung plus isi Rp 150.000/tabung,” kata Febbi.
Seperti diketahui dengan kenaikan harga Rp 1.500 per kg, maka harga elpiji 12 kg di tingkat agen naik jadi Rp 134.700 dari sebelumnya Rp 114.900/per tabung.
Maka harga elpiji yang selama ini dijual di pengecer ke konsumen yang hanya Rp 125.000 per tabung akan dijual lebih mahal setelah perubahan harga.
(wij/hen)
Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Picu Konsumen Beralih ke Elpiji 3 Kg
No comments:
Post a Comment