Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau merilis angka inflasi Desember yakni sebesar 1,69%, lebih rendah dibandingkan dengan rerata nasional yang mencapai 2,46%.
Namun, bila dibandingkan inflasi tahun kalender (year on year), inflasi Riau lebih tinggi dari nasional, yakni 8,65% sedangkan inflasi nasional hanya 8,36%.
Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad mengatakan inflasi Riau yang merupakan akumulasi dari indeks harga konsumen di tiga kota utama yaitu Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan, sebagian besar disumbang oleh kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Andil kenaikan harga BBM cukup besar, mencapai 0,95% dari angka inflasi Riau,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (2/1/2014).
Selain harga BBM, dampak turunannya seperti kenaikan tarif angkutan kota, angkutan antar kota, solar, angkutan udara, biaya pemeliharaan kendaraan, angkutan sewa harian yang rerata mencapai 30% juga memberikan andil besar pada inflasi Desember.
Bila dibandingkan dengan kota lainnya di Sumatra, inflasi tiga kota utama di Riau masuk dalam kategori inflasi terendah, yakni hanya kalah dengan Meulaboh yang inflasinya sebesar 1,17%.
Sementara itu, inflasi tertinggi Sumatra dipegang Tanjung Pandan dan Lubuk Linggau, dengan angka inflasi masing-masing sebesar 3,21% dan 3,03%.
HARGA BBM NAIK, Inflasi Pekanbaru Capai 1,69%
No comments:
Post a Comment