Sunday, May 24, 2015

Kebutuhan Batu Bara Listrik 35.000 MW Setara 50% Alokasi Ekspor



Jakarta -Selama ini mayoritas batu bara yang diproduksi di dalam negeri banyak diekspor. Adanya program listrik 35.000 MW oleh Presiden Jokowi bisa menjadi jawaban agar batu bara bisa dimaksimalkan untuk kepentingan domestik.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Working Group Kebijakan Publik Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Disan Budi Santosa dalam sebuah diskusi di Tata Kelola Batu bara yang Ideal dalam rangka menunjang kecukupan energi di Indonesia, di Jakarta, Minggu (24/5/2015)


“Pemerintah menargetkan listrik bertambah 35.000 MW atau 150 juta ton batu bara, separuh (50%) dari yang kita ekspor,” katanya.


Ia mengatakan Indonesia harus tempatkan batu bara sebagai komoditas yang vital. Produksi batu bara Indonesia di tahun 2014 mencapai 458 juta ton. Sedangkan ekspor mencapai 300 juta ton, sisanya untuk dalam negeri.


“Satu ton batu bara setara dengan 4 barel minyak, artinya ekspor batu bara kita setara dengan 1,2 miliar barel minyak,” katanya.


Budi menambahkan pemanfaatan batu bara di dalam negeri juga perlu ditingkatkan untuk sektor rumah tangga karena lebih murah.


Selama ini, pemerintah masih mengandalkan elpiji sebagai sumber bahan bakar utama rumah tangga, padahal elpiji masih banyak diimpor dan pemerintah masih memberikan subsidi.Next



(hen/hen)






Kebutuhan Batu Bara Listrik 35.000 MW Setara 50% Alokasi Ekspor

No comments:

Post a Comment