Sunday, April 28, 2013

Kumpulan Uang Palsu Dijahit Jadi Baju - Timlo Net





<!––>






dok.timlo.net/achmad khalik


Solo – Suatu pemandangan menarik, apabila puluhan lembar mata uang dari berbagai negara berkumpul dan dijahit hingga menjadi busana yang dapat dikenakan. Ditambah lagi, yang mengenakan kostum tersebut merupakan perempuan-perempuan berparas ayu dan elok. Tak henti-hentinya mereka (para pemakai kostum) tersenyu kepada para pengunjung Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (28/4).


Sontak saja, kehadiran keempat perempuan tersebut menjadi pusat perhatian para pengunjung CFD. Sebagian ada yang mengabadikan momen tersebut dengan mengajak mereka berfoto bersama.


Namun jangan salah, uang yang menempel di kostum tersebut bukanlah uang yang sebenarnya. Melainkan, hanya replika mata uang yang terbuat dari plastik MMT.


“Itu bukan uang asli, ukurannya juga tidak sama dengan ukuran uang asli. Jadi tidak apa-apa jika dikreasikan untuk membuat kostum,â€� kata Nisa, penggagas kostum mata uang.


Pembuatan kostum mata uang juga membutuhkan waktu yang cukup singkat meski ia harus menyatukan puluhan lembar mata uang. Ia mengatakan pembuatan kostum mata uang terinspirasi oleh baju yang dikenakan para penari ballet.


“Desain sendiri, inspirasinya dari baju ballet. Proses pengerjaan lumayan cepat, sekitar tiga hari,â€� ungkapnya.


Sementara, salah satu model yang mengenakan kostum mata uang itu mengaku meski kostum yang ia pakai dibuat dari perpaduan plastik MMT dengan kain chiffon namun ia cukup nyaman dengan kostum tersebut.


“Nyaman aja, nggak susah buat jalan ke sana-ke sini. Unik juga kostumnya ini,â€� kata Ugi, di sela acara.


Di tempat yang sama, Lusi Ariani (19) mengaku tertarik dengan busana unik tersebut. Sehingga ia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk mengabadikan momen dengan kostum mata uang itu.


“Barusan foto sama mbaknya yang pakai baju dari uang itu. Memang unik, baru lihat pertama kali ini,â€� ungkapnya.


Penyelenggara kegiatan, Sigit Indriyatma mengatakan kegiatan yang disponsori oleh salah satu bank BUMN itu merupakan upaya memperkenalkan transaksi valuta asing (valas) di Kota Solo.


“Di kegiatan ini kita sampaikan layanan baru dari bank kami yakni Dealing Room, dimana para customer dapat melakukan transaksi penjualan ataupun pembelian valas dengan kurs yang kompetitif. Dengan menghubungi layanan kontak kami di Dealing Room,â€� jelas dia yang juga menjabat sebagai RTM (Regional Treasury Marketing) Manager Solo di salah satu bank BUMN terbesar.


<!–

Berita ini telah dibaca kali

–>



<!–Dikirim melalui Timlo.Net – Portal Informasi Solo  –>



 
 

 
 
 

<!––>

Berita Terkait





Tinggalkan Balasan Batalkan balasan







Kumpulan Uang Palsu Dijahit Jadi Baju - Timlo Net

No comments:

Post a Comment