Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan pada pekan ini akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 0,51% ke level 5.289,40. Asing juga melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp551 miliar. Meski demikian, IHSG turun 0,65% selama sepekan kemarin.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan tembusnya level IHSG pada new high level (5.325,04) membuat pelaku pasar (umumnya) terhasrat untuk melakukan aksi jual sepanjang pekan lalu.
Namun demikian, masih adanya aksi beli membuat IHSG mampu berada di zona hijau pada penutupan perdagangan.
Reza mengatakan, penguatan tersebut masih rentan pembalikan arah. Apalagi, bila sentimen dari rilis data-data ekonomi yang keluar pekan ini tidak berhasil memberikan sentiment positif pada pelaku pasar, maka aksi jual akan kembali terjadi.
Adapun, rilis data ekonomi yang ditunggu a.l data inflasi, data ekspor impor, HSBC Manufacturing, neraca perdagangan dan GDP growth.
“Jadi, tetap harus dicermati perubahan yang terjadi dan waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan jika sentimennya masih negatif. Seperti biasanya, pasca menyentuh level tertinggi terbarunya, laju IHSG akan cenderung tertekan dan melambat dan dimungkinkan terjadinya pola konsolidasi,” kata Reza, Sabtu (31/1).
Pada perdagangan di pekan depan, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.100-5.250 dan resisten 5.335-5.350.
Meski mengharapkan pelemahan dapat tertahan dan mencoba bergerak rebound , investor harus tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan seiring dengan masih adanya aksi-aksi profit taking.
Analis PT Quant Kapital Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidasi pada perdagangan bursa pekan ini. Para investor akan terpengaruh pada rilis data ekonomi yang akan keluar pekan ini.
“Investor berhati-hati, karena ada rilis data inflasi dan neraca perdagangan. Ini sudah beberapa hari konsolidasi, banyak yang jual dan banyak yang beli, investor wait and see,” kata Hans saat dihubungi Bisnis, Jumat (30/1).
Hans sendiri optimistis dengan rilis data inflasi dan neraca perdagangan yang akan terbit. Dia memprediksi inflasi akan rendah, cenderung deflasi dan neraca perdagangan akan surplus.
Adapun, selain rilis data ekonomi, IHSG masih akan dibayangi hasil pemilu Yunani dan kondisi Amerika Serikat.
“Pertama The Fed bilang akan tetap menaikkan suku bunga acuannya tahun ini, tapi esok harinya da katakan masih menunggu dan tidak terlalu cepat dinaikkan. Ini juga membuat pasar konsolidasi.”
IHSG Dipengaruhi Rilis Data Ekonomi
No comments:
Post a Comment