Bisnis.com, JAKARTA—Menanggapi rencana konsolidasi bank syariah milik negara, jajaran Direksi PT Bank Syariah Mandiri memilih untuk fokus memperkuat kualitas perseroan melalui perbaikan internal.
Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Syariah Mandiri Agus Dwi Handaya mengatakan pihaknya menyerahkan keputusan mengenai hal tersebut kepada para pemegang saham.
“Pertumbuhan anorganik merupakan domain pemegang saham, bukan kewenangan manajemen. Kami menyiapkan bank sebaik-baiknya,” ucapnya saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Senin (23/2/2015).
Selain itu, dirinya menyebutkan saat ini Bank Syariah Mandiri masih kuat berdiri sendiri. Aset yang dimiliki Bank Syariah Mandiri saat ini mencapai Rp67 triliun atau merupakan asset terbesar di antara bank-bank syariah lainnya dan menempati posisi ke-18 secara industri.
“Kami tidak berpikir merger dan sebagainya, yang penting ke dalam seperti pengelolaan risk management,” kata Agus.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan siap mendukung rencana konsolidasi bank-bank umum syariah pelat merah pada tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan dengan adanya konsolidasi ini, permodalan bank syariah nasional akan semakin kuat.
Dengan permodalan yang kuat, mega bank syariah nanti bisa masuk ke layanan keuangan tanpa kantor sehingga penetrasi ke masyarakat bisa diperdalam.
Direksi Mandiri Syariah Fokus Perbaikan Internal
No comments:
Post a Comment