Demak -Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sempat memberikan ‘kuis’ kepada para petani saat dialog di Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Ia pun memberikan hadiah sebuah ballpoint menteri kepada petani yang menjawab pertanyaan dengan benar.
Dalam kesempatan dialog tersebut, Amran menegaskan kenaikan harga beras di perkotaan termasuk Jakarta dipengaruhi permasalahan di tingkat distribusi. Faktor tengkulak merupakan faktor penting yang mempengaruhi harga harga beras di perkotaan.
Dalam dialog tersebut, Amran bertanya kepada petani soal penyebab harga beras di perkotaan melonjak padahal harga gabah di sentra produksi masih stabil dan normal. Seorang petani menjawab bahwa permasalahannya adalah di tengkulak.
“Mana yang ngomong tengkulak? Ini satu ballpoint. Ini Ballpoint menteri, lho,” kata Amran saat berdialog dengan petani usai seremoni Penen raya padi bersama Kelompok Tani “Tani Makmur” Desa Dempet, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (24/2/2015).
Setelah menyerahkan ballpoint, Andi menjelaskan pihaknya sudah mengecek rantai harga beras, mulai dari harga gabah hingga beras di pasar. Rata-rata petani menjual gabah masih Rp 4.500 – Rp 4.700 per kg, bahkan ada yang Rp 4.300. Jika sudah melalui proses penggilingan hingga menjadi beras, harga normal seharusnya sekitar Rp 9.000 per kg.
“Di lapangan itu normal, ini masalah distribusi,” tegasnya.
Amran juga menegaskan Indonesia tidak memerlukan impor beras. Ia mencontohkan bila impor dilakukan sekarang, maka proses kedatangan beras impor akan tiba bulan depan saat bersamaan puncak panen raya.
“Berandai-andai mau impor hari ini, kapan keluar? Kapan tiba? Bulan depan, padahal panen puncak. Jangan (impor), sayangilah ini, keringat petani,” tegas Amran.
(alg/hen)
Jawab 'Kuis' dari Mentan Amran, Petani Dapat Hadiah Ballpoint Menteri
No comments:
Post a Comment