Wednesday, May 28, 2014

Jutaan Ton Konsentrat Tembaga Freeport Belum Bisa Diekspor



Jakarta -PT Freeport Indonesia belum bisa mengekspor produk konsentrat tembaga hasil tambang mereka di Papua. Penyebabnya, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut ingin bea keluar ekspor produk olahan tambang 0%.

“Stoknya Freeport di tambangnya sudah mencapai jutaan ton, belum bisa diekspor,” ucap Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (28/5/2014).


Hidayat mengungkapkan, Freeport ingin agar bea keluar ekspor mineral tambangnya tidak dikenakan bea keluar hingga 20% dan berlaku progresif.


“Mereka minta kelonggaran bea keluar, karena mereka sudah pasti mau bangun smelter, tapi pemerintah ingin jaminan mereka benar-benar bangun smelter, apa jaminannya? Kalau yakin dibangun maka bea keluarnya bisa nol,” ungkapnya.


Untuk itu, pemerintah meminta meminta jaminan keuangan untuk memastikan Freeport benar-benas membangun smelter di Indonesia. “Saya sebagai Menperin, kalau Freeport sudah memenuhi syarat, memberikan jaminan misalnya mau bangun smelter dengan nilai investasi US$ 2,3 miliar, 5% jaminannya kan US$100 juta dolar ditaruh di bank, salah satu indikasi dia serius,” tutupnya.


Sore ini Menko Perekonomian Chairul Tanjung sengaja memanggil pihak PT Freeport Indonesia (Freeport) dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) hari ini, Rabu (28/5/2014).


Pemanggilan ini terkait upaya mencari jalan ke luar di sektor mineral dan batu bara (minerba) pasca larangan ekspor bahan tambang mentah awal 2014. Pasca larangan itu, para perusahaan tambang wajib melakukan hilirisasi melalui pembangunan smelter.



(rrd/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







Jutaan Ton Konsentrat Tembaga Freeport Belum Bisa Diekspor

No comments:

Post a Comment