Harga Anjlok, Perusahaan Minyak di RI Ramai-ramai Berhemat

Jakarta -Anjloknya harga minyak dunia, yang saat ini antara US$ 45-50 per barel, membuat perusahaan minyak dan gas (migas) memangkas dana investasi dan operasional. Demikian juga perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.

“Sebagian besar perusahaan minyak dan gas saat ini memang memangkas dana capital cost-nya, baik di luar negeri maupun yang beroperasi di Indonesia, termasuk Medco,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, Lukman Mahfoedz, kepada detikFinance, Senin (2/2/2015).

Lukman mengatakan, Medco tahun ini memangkas 30% dana investasinya, dan juga menurunkan biaya operasi 30%. Banyak penghematan yang dilakukan.

“Kami memangkas sampai 30% capital cost, dan biaya operasi dengan tingkat yang sama. Kita harus all out untuk upaya penghematan,” katanya.

Lukman mengakui, pemangkasan dana operasional 30% tersebut cukup besar, namun hal itu mungkin dilakukan, salah satunya dengan memangkas biaya operasional pengeboran minyak.

“Apa itu mungkin? Jawabannya ya itu mungkin. Misalnya, biaya drilling operation (pengeboran) misalnya di Indonesia ini 2 kali-3 kali lipat dibandingkan dengan pengeboran di Timur Tengah,” ucapnya.

“Yang juga jelas saat ini, kegiatan eksplorasi pastinya akan terlambat, karena dapat dipastikan sebagian besar perusahaan migas akan menunda eksplorasinya,” tambahnya.

Terkait sejumlah perusahaan minyak di dunia, yang juga mengurangi jumlah karyawannya, Lukman mengatakan itu tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.

“Mengenai pengurangan jumlah tenaga kerja, ya itu sudah konsekuensi logis yang tidak bisa dihindarkan, seperti sudah diumumkan oleh beberapa persahaan multinasional. Bagaimana dampaknya di Indonesia, itu tergantung kebijakan dan strategi dari masing-masing perusahaan,” tutup Lukman.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memastikan akan mengurangi dana invetasi dan operasional tahun ini 15%-20%. Dari yang direncanakan US$ 7 miliar tahun ini, dikurangi jadi US$ 3-5 miliar.

(rrd/dnl)

Harga Anjlok, Perusahaan Minyak di RI Ramai-ramai Berhemat