Monday, July 15, 2013

Pakistan Akan Ekspor Jeruk Kino ke Indonesia  



TEMPO.CO, Jakarta – Ekspor jeruk Kino Pakistan ke Indonesia masih terganjal Country Recognition Agreement (CRA). Tanpa dokumen itu, Pakistan tidak bisa memasukkan produk ekspor utamanya tersebut melalui Pelabuhan Tanjung Priok.



“Masalah tarif sudah beres, tetapi Pakistan mau masuk melalui Priok. Kalau belum ada CRA mereka belum bisa masuk Priok,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo, Senin, 15 Juli 2013.



Hingga saat ini, baru Cina, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Kanada yang bisa memasukkan produk pertanian unggulannya melalui Pelabuhan Tanjung Priok dengan Mutual Recognition Agreement (MRA). Sejak 2012, produk mereka bisa masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok, sedangkan negara lain hanya bisa memasukkan produk hortikulturanya dari Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Makasar, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.



Untuk mengatasi masalah CRA dengan Pakistan, pada 19 Juli mendatang Indonesia akan memberangkatkan tim yang terdiri dari Kementerian Perdagangan dan Balai Karantina untuk menilai dan memverifikasi produksi buah jeruk Kino di dua lokasi utama di Pakistan. “Sejauh ini tidak ada masalah, tinggal prosedur saja,” kata Iman.



Iman menargetkan proses penyelesaian prosedur di antara keduanya akan rampung paling lambat Agustus 2013. Perundingan kerja sama ini, kata Iman, telah berlangsung sejak Maret 2013 lalu.



Bila CRA disepakati, Pakistan akan mulai menurunkan bea masuk minyak sawit mentah (CPO) Indonesia dari 20 ke 10 persen sebagai timbal balik dari ekspor jeruk Kino. Penurunan tarif ini telah dibahas melalui Preferential Trade Agreement (PTA) antara kedua negara.



Kementerian Perdagangan mencatat, total perdagangan Indonesia-Pakistan masih relatif kecil, pada tahun 2012 hanya sebesar USD 1,322.94 juta dengan tren (2008-2012) sebesar 3,79%. Dari total perdagangan tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Pakistan sebesar USD 548.87 juta, sedangkan impor Indonesia dari Pakistan sebesar USD 774,07 juta, sehingga terjadi defisit untuk Indonesia sebesar USD 225,2 juta.



PINGIT ARIA








Pakistan Akan Ekspor Jeruk Kino ke Indonesia  

No comments:

Post a Comment