Jakarta -Pemerintah tengah mengkaji rencana penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 88 atau Premium. Nantinya, harga Premium akan mengikuti harga pasar atau keekonomian.
“Setuju banget subsidi Premium dihapus,” kata Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Djoko Siswanto kepada detikFinance di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Djoko mengatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menghapus subsidi Premium. Sebab, harga minyak dunia sedang turun sehingga harga Premium yang sudah disubsidi pun lebih mahal ketimbang harga pasarnya.
“Momentumnya pas, harga minyak dunia lagi turun,” ujarnya.
Djoko menilai, jika rencana tersebut jadi diberlakukan, maka beban APBN berkurang. Barang yang disubsidi oleh pemerintah tinggal BBM diesel atau Solar dan minyak tanah.
“Jadi tinggal Solar dan minyak tanah yang masih disubsidi. Untungnya volume minyak tanah tinggal sedikit, sekitar 1 juta kiloliter, karena sudah di konversi ke LPG 3 kg,” tuturnya.
(rrd/hds)
Subsidi Bensin Premium Dihapus, Tim Reformasi Migas: Setuju Banget!
No comments:
Post a Comment