Jakarta -Perdana Menteri India Narendra Modi terus membuat gebrakan untuk perbaikan ekonomi negaranya. Setelah menghapus subsidi untuk bahan bakar jenis solar, Modi kini mencoba untuk memulangkan uang-uang milik warga negara India yang disimpan di luar negeri. Uang itu disebut ‘uang hitam’ karena ditempatkan di luar negeri untuk menghindari pajak.
Seperti dikutip dari kantor berita AFP, Minggu (2/11/2014), Modi menegaskan bahwa uang tersebut adalah milik orang-orang miskin di India. Saat ini, dia menyebut pemerintah tengah melacak sejumlah uang yang disimpan di Swiss dan negara-negara lainnya.
“Menurut saya, ini adalah masalah keyakinan. Uang milik masyarakat miskin yang ada di luar negeri harus dikembalikan. Ini adalah komitmen saya,” tegas Modi dalam sebuah siaran radio yang tentunya didengarkan oleh jutaan masyarakat India.
Pernyataan ini meluncur beberapa hari setelah pemerintah menyerahkan daftar 627 nama orang-orang yang memiliki ‘uang hitam’ di sejumlah bank di Swiss. Aparat pajak tidak bisa menyentuh uang ini.
Global Financial Integrity, lembaga yang melacak transaksi keuangan, menyebutkan beberapa orang India menempatkan sekitar US$ 344 miliar atau lebih dari Rp 4.000 triliun dana ke luar negeri selama 2002-2011. Dana ini dialihkan ke luar negeri untuk menghindari pajak.
Dalam kampanye beberapa waktu lalu, Modi berjanji akan mengembalikan ‘uang hitam’ itu ke India dalam 100 hari setelah dia terpilih. Modi menegaskan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya gagal melakukan hal tersebut.
“Sejauh yang saya tahu, kami dalam jalur yang tepat. Ini berdasarkan berbagai informasi yang sudah kami dapatkan,” kata Modi.
Setelah menduduki kursi Perdana Menteri, Modi segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki uang-uang milik warga negara India yang ‘diparkir’ di luar negeri. Namun tim ini sempat mengalami kesulitan karena prinsip kerahasiaan data nasabah.
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Perdana Menteri India Janji Pulangkan 'Uang Hitam' Rp 4.000 Triliun ke Negaranya
No comments:
Post a Comment