Bogor -Harga minyak dunia kembali turun merespons langkah organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang mempertahankan produksi 30 juta barel/hari. Apakah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang telah dinaikkan beberapa waktu lalu?
Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah masih akan memantau perkembangan harga minyak dalam beberapa waktu ke depan. Bila tren penurunan berlanjut dan diperkirakan bertahan lama, pemerintah bisa saja mengeluarkan kebijakan baru.
“Nanti kita akan lihat dulu. Kalau misalnya turun terus, akan ada policy berikutnya,” kata Sofyan di Istana Bogor, Jumat (28/11/2014).
Kenaikan harga BBM yang sebesar Rp 2.000/liter, lanjut Sofyan, baru diterapkan kurang dari 2 pekan. Terlalu terburu-buru bila pemerintah merilis kebijakan lain.
“Adjustment belum dua minggu. Orang mengatakan turun tapi akan naik lagi. Sementara kita lihat dulu, monitor kondisi pasar dan kemudian akan ada policy yang lebih tepat,” jelas Sofyan.
Untuk saat ini, menurut Sofyan, belum bisa dipastikan apakah penurunan harga minyak akan bertahan lama. “Kita belum bisa pegang kalau turunnya harga minyak ini permanen. Kalau ini turun permanen, Alhamdulillah,” sebutnya.
Sofyan enggan menyebutkan kebijakan yang akan ditempuh pemerintah bila tren harga minyak bertahan lama. “Belum bisa bilang,” ujarnya.
Dia juga tidak menyebutkan secara pasti soal kemungkinan harga BBM diturunkan lagi. “Pokoknya lebih banyak policy option yang akan dipilih nanti,” tegasnya.
Mengutip data Reuters, saat ini harga minyak jenis light crude untuk kontrak pengiriman Desember 2014 berada di posisi US$ 68,8/barel. Harga minyak jatuh di bawah level US$ 70/barel setelah OPEC memutuskan tidak memangkas produksi.
(hds/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Bila Harga Minyak Turun Terus, Menko Sofyan: Alhamdulillah
No comments:
Post a Comment