Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melanjutkan pembangunan mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Ini disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago.
Meski pada pemerintahan sebelumnya kajian studi kelayakan atau pra feasibility study telah berjalan, namun proyek ini tak akan diteruskan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan, dia baru tahu informasi penundaan proyek jembatan ini dari pemberitaan.
Karena, Presiden Jokowi sama sekali belum menyinggung proyek jembatan yang menghubungkan Jawa dan Sumatera itu dalam beberapa kali sidang kabinet.
“Saya baru baca di berita yang menyebutkan Pak Jokowi nggak meneruskan pembangunan JSS,” kata Basuki usai sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Secara visi, Basuki menafsirkan, pembangunan JSS memang kurang sejalan dengan program prioritas Presiden Jokowi di bidang maritim.
Basuki juga menilai, pembangunan jembatan bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia, karena ekonomi akan terpusat di Jawa dan Sumatera saja.
“Pembangunan kita hanya dinikmati oleh Jawa dan Sumatera, sehingga yang timur agak tertinggal. Kalau ada JSS, maka akan dikhawatirkan Jawa dan Sumatera kembali akan lebih maju daripada Indonesia Timur,” jelasnya.
Jadi atau tidaknya rencana pembangunan JSS sangat tergantung arahan atau keputusan resmi Presiden Jokowi. Selain membutuhkan dana Rp 100 triliun lebih, proyek JSS memerlukan dukungan politis tingkat tinggi.
“PU melakukan perencanaan teknisnya, masterplan, hingga kawasannya. Itu sudah kita siapkan tapi untuk putusan politis tunggu Pak Presiden,” ujarnya.
(feb/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Jokowi Tak Lanjutkan Proyek Jembatan Selat Sunda, Ini Alasannya
No comments:
Post a Comment