Jakarta -Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memiliki ide agar kendaraan pribadi dan angkutan umum bersedia beralih memakai energi alternatif, seperti Bahan Bakar Gas (BBG). Isu ini tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga, harus ada integrasi antara beberapa kementerian.
“Kita duduk bahas yang kongkret. Seperti Kemenhub, Kementerian ESDM, Kemenkeu, Kementerian Perindustrian,” kata Jonan kepada awak media di kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Jonan menyebut contoh peran Kementerian Perindustrian. Di sini, Kemenperin bisa mengumpulkan pelaku industri otomotif untuk menerapkan dual fuel, seperti integrasi BBM dan BBG dalam satu kendaraan.
“Misal ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) dipanggil oleh Kemenperin. Programnya begini, mesin diesel 5% pakai biofuel. Kalau mesin nggak didesain pakai itu ya bahaya. Ini pembicaraan panjang,” jelasnya.
Di sini juga perlu pembicaraan dengan pihak operator untuk menyediakan infrastruktur. “Misal Pertamina bikin stasiun BBG,” ujarnya.
Tentunya, menurut Jonan, dunia usaha enggan mendukung program konversi energi tanpa adanya stimulus. Pemerintah bisa memberi insentif berupa pembebasan pajak.
“Kenyataan di lapangan itu bagaimana bisa memberi insetif. Misal 5 tahun dapat insentif jika pasang tabung BBG,” sebutnya.
(feb/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Begini Cara Menhub Jonan Dorong Kendaraan Pakai BBG
No comments:
Post a Comment