Saturday, November 1, 2014

DPR Komisi VII: BBM = Bahan Bakar Mahal



Jakarta -Wakil Ketua Komisi VII Fraski Partai Golkar Satya W Yudha mengaku pihaknya mendukung kebijakan Pemerintah Joko Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ia berpendapat, harga BBM yang murah telah membuat masyarakat boros. Sehingga masyarakat harus sadar bahwa BBM adalah barang yang mahal. “BBM itu harus kita sikapi bahwa bukan lagi barang murah. BBM itu bahan bakar mahal,” kata dia dalam diskusi di Pisa Cafe, Jakarta, Sabtu (1/11/2014).


Ia mengajak, masyarakat agar dewasa menyikapi kenaikan ini. Ia menjamin, masyarakat tidak akan dirugikan dengan kenaikan ini karena sebenarnya subsidi yang diberikan kepada masyarakat tidak akan hilang, hanya beralih bentuknya saja.


“Jangan dilihat BBM naik atau turun, karena uang tetap menjadi milik rakyat. Makanya kalau subsidi dihilangkan dari BBM-nya. Supaya masyarakat tidak manja, masyarakat tidak boros. Bahwa tahu ini (BBM) barang mahal,” tegasnya.


Kendati mendukung, ia mengaku pihaknya tetap akan melakukan pengawasan ketat agar pengorbanan masyarakat yang sudah merelakan harga BBM dinaikkan dapat diimbangi dengan fasilitas yang tepat.


“Catatan pertama, bahwa fasilitas asuransi kesehatan bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia bahkan hingga ke tingkat pelosok desa,” sebut dia.


Catatan yang kedua, sambungnya, mengenai pendidikan yang sampai 12 tahun. “Kalau bisa sampai universitas. Kalau perlu dibuat skema yang bagus supaya ini benar terealisasi. Ini yang akan kita awasi ketat,” tegas dia.


Kemudian, sambung dia lagi, adalah pembangunan infrastruktur. “Kalau subsidi bisa diarahkan dengan benar, yang menang tetap rakyat,” pungkasnya.



(dna/ang)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!







DPR Komisi VII: BBM = Bahan Bakar Mahal

No comments:

Post a Comment