Jakarta -Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri akan menjadikan Pertamina Energy Trading (Petral) sebagai target utamanya. Bisnis anak usaha Pertamina yang berkantor di Singapura ini akan dibuka lebar-lebar.
Faisal mengatakan, pihaknya tidak perlu mendatangi kantor Petral di Singapura untuk mendapatkan data-data. Cukup dengan meminta Pertamina soal data-data yang diperlukan, karena Petral 100% milik Pertamina.
“Nanti kita akan minta Pertamina untuk berikan data soal trading selama 5 tahun terakhir. Kalau ini kita dapat segera ya bagus, nanti akan kita bandingkan dengan data dunia, apa yang aneh begitu, tapi kita akan minta dulu sementara. Ada yang bilang kita ke Singapura, kalau nggak ke Singapura kita dapat datanya kan nggak apa-apa,” ujar Faisal usai rapat perdana tim tersebut di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Adapun anggota-anggota dari tim ini, ujar Faisal, merupakan para ahli di bidangnya. Sehingga dirinya yakin bisa membuka dengan transparan bisnis permigasan di dalam negeri. Faisal tidak akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam membuka data bisnis Petral, Faisal mengatakan, dia akan bertanya siapa saja pelaku usaha migas yang memiliki hubungan dagang dengan Petral. Lalu bagaimana proses pembentukan harga dalam impor minyak atau BBM di Petral.
Salah satu anggota tim ini, yaitu Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya ingin membuat bisnis migas di Petral transparan. Dalam 6 bulan ke depan, tim ini akan bekerja sekuat tenaga.
“Dalam waktu dekat kami akan undang Pertamina dia nanti akan presentasi (soal Petral). Jadwal kapan akan kami sesuaikan. Mudah-mudahan dalam sepekan ke depan. Jadi kami akan komunikasikan dulu siapa orang Pertamina yang kompeten untuk memberikan info selengkap-lengkapnya. Nanti kita undang,” tutur Djoko.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Tak Perlu ke Singapura, Ini Cara Tim Pemberantas Mafia Migas Ungkap Bisnis Petral
No comments:
Post a Comment