Jakarta -IHSG pada perdagangan kemarin bergerak fluktuatif namun cenderung dilanda aksi ambil untung, terutama terhadap sejumlah saham unggulan. IHSG ditutup terkoreksi 22,819 poin (0,44%) di 5.118,945.
Aksi ambil untung, setelah dua sesi perdagangan sebelumnya menguat akibat sentimen positif stimulus Tiongkok, lebih disebabkan pasar kembali fokus pada prospek kinerja emiten pasca kenaikan harga BBM dan tingkat bunga acuan menjadi 7,75% di tengah harga sejumlah saham sektoral yang relatif tinggi memicu terjadinya technical correction.
Sedangkan dari eksternal, pasar tengah menanti hasil pertemuan OPEC Kamis pekan ini di mana pasar berspekulasi OPEC akan memotong produksi minyaknya. Namun kondisi menjelang pertemuam OPEC menghasilkan hal berbeda dengan harapan pasar.
Tadi malam harga minyak mentah di AS anjlok 2,6% di US$ 73,78/barel, terendah hampir empat tahun terakhir. Kejatuhan harga minyak ini merespon tidak adanya kesepakatan di pertemuan awal antara Arab Saudi dengan negara produsen utama minyak non-OPEC seperti Rusia, Meksiko, dan Venezuela untuk mengurangi produksi minyak. Kejatuhan harga minyak ini membuat saham sektor energi di Wall Street kembali terpukul.
Untungnya pasar menyambut positif data awal PDB AS kuartal III-2014 yang naik di atas perkiraan yakni mencapai 3,9% dari perkiraan sebelumnya 3,5%. Bervariasinya data ekonomi AS membuat indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam terkoreksi tipis masing-masing 0,02% dan 0,12% ditutup di 17.814,94 dan 2.067,03.
Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas namun cenderung terkoreksi menyusul minimnya insentif. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.100 dan resisten di 5.135.
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
First Asia: IHSG Bergerak Terbatas Cenderung Melemah
No comments:
Post a Comment