Jakarta -Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Jusuf Kalla (JK) tengah menyiapkan penyaluran kartu Indonesia sehat, pintar, dan kartu keluarga sejahtera, untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Skenario kartu tersebut akan seperti kupon makanan di Amerika Serikat (AS).
Kartu tersebut tidak bisa diuangkan di luar kebutuhan pokok masyarakat. Misalnya kartu keluarga sejahtera, hanya untuk membeli kebutuhan pangan dan energi, seperti beras dan lauk pauk, serta elpiji.
Begitupun dengan kartu pintar, yang hanya dipergunakan untuk membayar uang sekolah. Kemudian kartu sehat yang bisa digunakan di puskesmas atau rumah sakit.
“Seperti di AS, food voucher (kupon makanan) itu nggak bisa dipakai untuk yang lain kecuali makanan,” ungkap Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di kantornya, Jakarta, Kamis (30/10/2014)
Kartu ini juga lebih terawasi penggunaannya. Meskipun perlu ada pengenalan teknologi kepada masyarakat.
“Conditional cash transfer itu paling bagus. Jadi kalau bisa mendapatkan cash (uang tunai), apabila anaknya sekolah dengan benar. Kalau ada ibu hamil itu bisa cek dengan rutin ke puskesmas,” terangnya.
Pemerintah juga tidak perlu mengirimkan uang tunai seperti sebelumnya. Sejalan dengan gerakan nasional non tunai yang sudah diluncurkan beberapa waktu yang lalu. “Kita tidak perlu lagi kirimkan uang tunai. Lama nanti, kalau ini kan lebih cepat,” sebut Bambang.
Keluarga yang mendapat kartu ini akan lebih bijak dalam menggunakan uang.
“Keluarga yang menerima itu bisa lebih bijak, maka dibuatkan tabungan dan dengan tabungan itu tidak bisa dibelikan rokok atau pulsa. Harus kepentingan pokok,” imbuhnya.
(mkl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Skenario 3 Kartu Sakti Jokowi-JK yang Mirip Kupon Makanan di AS
No comments:
Post a Comment